KabarBaik.co – Kawasan hutan Gunung Pucung yang terletak di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Terutama menjadi destinasi wisata alam liar (wildlife tourism) dan ekowisata (eco tourism).
Gunung Pucung berada di kaki Gunung Arjuno, bagian utara Desa Bulukerto, dan berdekatan dengan wilayah perhutanan. Kawasan ini memiliki kekayaan hayati yang luar biasa, termasuk keberadaan spesies langka seperti Elang Jawa (nisaetus bartelsi), burung endemik Indonesia yang saat ini berstatus terancam punah.
Kepala Desa (Kades) Bulukerto, Suhermawan, menyatakan bahwa potensi Gunung Pucung sangat besar dan bisa menjadi pionir destinasi wisata berbasis konservasi di Pulau Jawa. “Saya lihat Gunung Pucung punya potensi luar biasa. Banyak wisatawan yang mencari tempat untuk mengamati burung di habitat aslinya. Ini bisa dikembangkan ke arah sana,” ujarnya, Sabtu (26/7).
Menurutnya, pengembangan kawasan ini harus dibarengi dengan pendekatan edukasi lingkungan, guna menumbuhkan kesadaran masyarakat dan wisatawan akan pentingnya menjaga kelestarian alam.
“Ekosistem hutan di Gunung Pucung sangat penting. Jangan sampai rusak atau berubah fungsi, karena itu bisa mengancam satwa seperti Elang Jawa dan kehidupan liar lainnya,” tegasnya.
Gunung Pucung juga disebut sebagai hidden gem karena masih belum banyak diketahui wisatawan, meskipun telah memiliki infrastruktur yang layak. Akses menuju lokasi tergolong mudah, dengan jalan berbatu yang rata dan lebar, dapat dilalui motor maupun mobil.
Fasilitas penunjang seperti area camping ground, kafe, serta panorama alam yang indah menjadi daya tarik tersendiri. Menariknya, pengunjung tidak dikenai tiket masuk alias gratis. Suhermawan menjelaskan, pendekatan ekowisata memungkinkan pelestarian lingkungan berjalan beriringan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Dengan pendekatan ekowisata, pelestarian alam bisa berjalan seiring dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat, tanpa merusak alam yang ada,” kata Suhermawan.
Untuk diketahui, sumber menyebutkan konsep wildlife tourism di Indonesia selama ini masih terbatas di beberapa wilayah seperti interaksi gajah di Sumatera Utara, orangutan di Kalimantan Tengah, dan komodo di Nusa Tenggara Timur. Gunung Pucung disebut memiliki potensi serupa dan bahkan dapat menjadi destinasi unggulan di Jawa.
“Tentunya keberadaan spesies langka yakni Elang Jawa semakin mengukuhkan Gunung Pucung sebagai kawasan yang strategis untuk dilestarikan sekaligus dikembangkan secara berkelanjutan melalui pariwisata berbasis konservasi,” tandas Suhermawan. (*)