KabarBaik.co – Era digitalisasi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Nahdlatul Ulama (NU) dalam berdakwah dan berkontribusi bagi masyarakat. Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif menegaskan hal itu dalam puncak resepsi Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU yang digelar di Masjid KH Robbach Ma’sum, Balongpanggang, Gresik, Sabtu (22/2).
Dalam acara yang mengusung tema “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat” itu, Alif menyerukan pentingnya kolaborasi antara NU dan pemerintah daerah. Dia menilai peran NU dalam membangun Gresik sangat signifikan, terutama dalam mendukung jalannya pemerintahan yang baru dilantik.
“Semoga NU dapat memberikan warna yang cemerlang dalam pemerintahan baru ini. Sebelumnya, kontribusi Nahdliyin sudah sangat baik. Kini, kita perlu membangun kolaborasi yang lebih intens untuk kemajuan bersama,” kata Alif.
Alif menekankan bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keniscayaan. Menurutnya, perkembangan teknologi harus dimanfaatkan dengan bijak agar tidak menimbulkan perpecahan akibat misinformasi dan hoaks.
“Tantangan kita ke depan adalah digitalisasi. Untuk menghadapinya, pertama, cara dakwah kita harus melek digital. Kedua, kita harus memanfaatkan media sosial secara maksimal untuk kebaikan. Jangan sampai disalahgunakan, apalagi untuk menyebarkan hoaks yang tidak jelas asal-usulnya,” tegasnya.
Dalam acara itu, hadir pula Sekretaris Jenderal PBNU Syaifullah Yusuf, Wakil Rois PWNU Jawa Timur Abdul Matin, Ketua DPRD Gresik Syahrul Munir, Ketua PCNU Gresik Mulyadi, serta jajaran Forkopimda dan Forkopimcam Gresik. Para tokoh ini sepakat bahwa NU harus terus beradaptasi dengan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai keaswajaan.
Menteri Sosial sekaligus Sekjen PBNU, Syaifullah Yusuf, mengajak para kader NU untuk merenungkan perjuangan para ulama dalam mendirikan organisasi ini lebih dari satu abad lalu. Ia menegaskan bahwa generasi muda harus menjadi penerus perjuangan para kiai dengan tetap berpegang teguh pada ajaran ahlussunnah wal jamaah.
Di sisi lain, Ketua PCNU Gresik, Mulyadi, menyoroti peran kiai dalam menjaga kultur jam’iyah NU di tengah arus industrialisasi. Dia berharap momentum harlah ini bisa memperkuat konsolidasi kader dalam membangun umat.
Acara ditutup dengan pemberian penghargaan PCNU Gresik Award bagi Pengurus Ranting Terbaik serta doa bersama sebagai wujud syukur atas perjalanan panjang NU dalam menjaga nilai-nilai Islam ahlussunnah wal jamaah di Indonesia, khususnya di Gresik. (*)