KabarBaik.co – Harga beras di Bojonegoro mengalami kenaikan signifikan dalam sepekan terakhir. Kenaikan ini terjadi di sejumlah pasar tradisional. Salah satunya di Pasar Beras Kelurahan Banjarjo, Bojonegoro.
Kenaikan harga ini dipicu oleh tingginya harga serapan gabah oleh Perum Bulog, yang berdampak langsung pada harga jual beras di tingkat pedagang. Waris, salah seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, menyebutkan bahwa kenaikan harga terjadi pada seluruh jenis beras, dengan selisih antara Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per kilogram.
“Untuk jenis beras kualitas rendah naik dari Rp 11.500 menjadi Rp 12.500 per kilogram. Beras medium dari Rp 12.500 menjadi Rp 13.500, dan beras premium dari Rp 14.800 menjadi Rp 15.500 per kilogram,” jelas Waris, Rabu (16/7).
Meski harga naik, Waris mengaku penjualan berasnya tidak mengalami penurunan yang signifikan. Menurutnya, selisih harga yang tidak terlalu tinggi masih dapat dijangkau oleh konsumen.
Ia juga menilai kenaikan harga beras saat ini masih dalam batas wajar. “Bulog sendiri menyerap gabah petani dengan harga cukup tinggi tahun ini, jadi wajar jika harga beras ikut naik. Tapi, alhamdulillah belum sampai berdampak besar pada penjualan kami,” ujarnya.
Sementara itu, stok beras di gudang Perum Bulog Bojonegoro dilaporkan dalam kondisi aman. Kepala Cabang Perum Bulog Bojonegoro, Ferdian Darman Atmaja, menyampaikan bahwa hingga pertengahan Juli 2025, jumlah stok mencapai 52.000 ton.
“Alhamdulillah, stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 52.000 ton. Jumlah ini cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tiga wilayah kerja kami, yaitu Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan,” ungkap Ferdian. (*)