KabarBaik.co – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Sidoarjo mengamankan tujuh remaja tanggung usai warga menggerebek sebuah rumah di daerah Watutulis Utara, Kecamatan Prambon. Warga menduga mereka adalah anggota gengster yang tengah berkumpul untuk melakukan tindakan yang meresahkan.
Para remaja tersebut adalah Bagus Fajar (18), Irfan Fauzi (19), Pujo Asmoro (20) dan empat orang anak yang masih berusia 17 tahun yakni RA, FC, MS dan MF. Dari pemeriksaan awal, para pelaku yang tergabung dalam geng bernama Maberti mengakui jika memang sengaja berkumpul di rumah Bagus Fajar.
Rencananya, mereka akan melakukan tawuran dengan gangster lainnya yang bernama ‘Allstar Warcap’ yang berasal dari Desa Kejaksan, Kecamatan Tulangan. Bahkan, persiapan mereka untuk tawuran sepertinya sudah cukup matang.
Bagaimana tidak, petugas menemukan 10 bilah senjata tajam (sajam) berbagai jenis seperti celurit, pedang hingga samurai di rumah masing-masing pelaku. Pelaku mengakui jika sajam tersebut sebagian dibeli secara online dan sebagian lagi dibuat sendiri menggunakan bahan yang ada.
Wakapolresta Sidoarjo AKBP Deny Agung Andriana mengatakan, pengungkapan kasus ini berawal dari informasi dari masyarakat di wilayah hukum Polsek Prambon yang menyatakan ada aktivitas yang meresahkan di salah satu rumah. Menurutnya, warga menduga jika orang-orang di dalam rumah tersebut akan melakukan tawuran.
Apes, warga yang sudah habis kesabarannya, sekitar pukul 01.30 WIB, Rabu (8/5) lalu, langsung menggerebek rumah itu. Hasilnya, ditemukan 26 remaja yang tiga diantaranya perempuan tengah berkumpul.
Padahal, pelaku RA yang sempat janjian dengan kelompok ‘Allstar Warcap’ melalui media sosial, Instagram. Namun, karena menunggu beberapa lama tak ada balasan, puluhan remaja itu memutuskan untuk pesta minuman keras sebelum digerebek oleh warga setempat.
“Para pelaku Pasal 2 ayat 1 UU Darurat No 12 tahun 1951, (dengan) ancaman hukuman 10 tahun penjara,” ungkap Deny Agung.
“Motif mereka tawuran saling mengejek dan saling melakukan ujaran kebencian. Sehingga saling terprovokasi, saling berseteru dan muncul ajakan untuk tawuran,” pungkasnya.