KabarBaik.co – Dalam proses pencermatan dan rekapitulasi ulang yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (19/6), Partai Demokrat selaku pihak pemohon justru memilih walk out saat proses hitung ulang sedang berlangsung.
Ketua DPC Partai Demokrat Jember, Try Sandi Apriana, mengaku menyayangkan proses pencermatan kali ini. Karena kotak logistik berisi form C plano atau C1 hasil sudah tidak tersegel atau sudah dibuka.
“Aneh menurut saya karena ada tanda tangan yang tidak sesuai antara C plano sebelumnya dan sesudahnya, barcode pun sudah jauh berbeda,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (20/6).
Pria yang akrab disapa Sandi itu juga menyesalkan adanya hasil penyandingan data dari C1 hasil dan D hasil sesuai dengan data yang dipegang oleh termohon Partai Nasdem.
“Saya juga lihat dari partai-partai lain dan semuanya bisa sesuai, semuanya C1 hasil milik mereka sesuai dengan kami, kecuali punyanya Nasdem, kan aneh,” ucapnya.
Meski merasa dirugikan, Sandi menyampaikan pihaknya tidak mengajukan form keberatan dengan alasan sudah pasrah dengan hasil dari penyandingan data tersebut.
Sebab itu pihaknya akan menempuh jalur hukum terkait temuan tersebut. Dia akan melaporkan KPU dan Bawaslu Jember ke kepolisian karena dianggap sudah terjadi pelanggaran pidana.
“Mereka melanjutkan tanpa kami seharusnya tidak sah, amar putusan MK yang dilakukan tanpa saksi dari pemohon tidak boleh juga. Maka dari itu akan kami laporkan ke Kepolisian RI,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua KPU Jember Dessi Anggraeni menjelaskan, alasan Partai Demokrat memilih walk out saat pencermatan tengah berlangsung.
Pemohon keluar karena merasa ada ketidaksesuaian, sehingga yang disampaikan tadi di forum merasa tidak ada gunanya ikut pleno,” jelasnya.
Pantauan di lapangan, Pleno tetap dilanjutkan tanpa kehadiran dari perwakilan Partai Demokrat.(*)