KabarBaik.co – Penyakit campak masih menjadi perhatian di beberapa daerah, seperti Sumenep, yang beberapa waktu lalu mencatat sekitar 12 anak meninggal akibat penyakit ini. Namun kondisi di Sidoarjo berbeda, kasus campak masih ada, tetapi sudah menunjukkan tren penurunan.
Kondisi ini dinilai tidak membahayakan, dan laporan terkait telah disampaikan kepada Bupati Sidoarjo Subandi. Hal ini menunjukkan penanganan dan pengawasan terhadap penyakit campak berjalan dengan baik
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo Lakhsmie Herawati Yuwantina, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk menentukan langkah-langkah penanganan lebih lanjut.
“Salah satu upaya yang dijalankan adalah program imunisasi kejar. Program ini ditujukan untuk anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi campak secara lengkap, sehingga kekebalan mereka dapat terpenuhi,” katanya, Senin (15/8).
Hingga saat ini, tidak ada laporan kasus campak yang berujung kematian di Sidoarjo. Hal ini menjadi kabar baik dan menunjukkan efektivitas upaya pencegahan yang dilakukan.
Lakhsmie mengimbau masyarakat agar tidak ragu membawa anak-anak ke Puskesmas atau Posyandu untuk mendapatkan imunisasi campak.
Ia juga menekankan, jika anak menunjukkan gejala seperti demam dan bintik merah, orang tua harus segera membawanya ke Puskesmas untuk pengobatan awal. Bila diperlukan, pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
Selain imunisasi, masyarakat diimbau tetap menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar risiko penyebaran penyakit menular bisa ditekan. Dukungan keluarga dan lingkungan sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Kerja sama dengan pemangku kepentingan lain, seperti sekolah dan MUI, juga diperlukan. Tujuannya agar informasi tentang imunisasi tersampaikan dengan tepat dan masyarakat lebih sadar akan pentingnya vaksinasi, sehingga kasus campak di Sidoarjo bisa terus ditekan.(*)