KabarBaik.co – Peresmian Flyover Juanda oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat (6/9) tidak hanya bertujuan untuk memperlancar arus lalu lintas di kawasan Aloha, Sidoarjo, namun juga diharapkan dapat meningkatkan masuknya investasi ke Jawa Timur, khususnya Sidoarjo. Flyover ini merupakan penghubung strategis antara pusat kota dan Bandara Juanda, yang menjadi akses vital bagi kegiatan ekonomi dan bisnis di wilayah tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, Subandi, mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan pesan khusus dari Presiden Jokowi terkait hal ini.
“Pak Presiden meminta agar Sidoarjo sebagai kota industri memberikan ruang yang luas bagi pengusaha untuk berinvestasi. Pelayanan perizinan harus cepat dan tidak boleh dihambat,” ujar Subandi saat ditemui di lokasi peresmian.
Subandi menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah menjalankan perintah tersebut, namun masih ada kendala kemacetan di beberapa titik, seperti di persimpangan Gedangan. Untuk mengatasi masalah ini, Subandi telah mengajukan pembangunan flyover tambahan di area tersebut kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
“Respon dari Pak Menteri PUPR sangat positif. Rencana pembangunan flyover di Gedangan sudah ada, desainnya juga sudah selesai. Kami, pemerintah daerah, telah menyiapkan panitia lokal untuk proses pembangunan flyover tersebut,” ungkap Subandi.
Pembangunan flyover di Gedangan diharapkan dapat segera mengurai kemacetan parah di kawasan tersebut, sehingga tidak mengganggu arus investasi di Sidoarjo.
“Kami akan segera rapatkan ini dengan OPD terkait dan masyarakat setempat agar tidak ada kekhawatiran atau aksi protes dari warga,” jelasnya.
Proyek flyover Gedangan akan dimasukkan dalam rencana pembangunan pada tahun 2025. Subandi optimis bahwa eksekusi pembangunan akan segera terlaksana, sehingga kemacetan di simpang empat Gedangan bisa segera teratasi.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi meresmikan Flyover Juanda yang memiliki panjang total 858 meter dan terbagi menjadi dua bagian: Flyover A sepanjang 435 meter dan Flyover B sepanjang 423 meter. Selain itu, terdapat dua frontage road, yakni frontage luar sepanjang 500 meter dan frontage dalam sepanjang 260 meter.
Presiden juga meresmikan sembilan jembatan tipe callender hamilton (CH) yang dibangun di delapan kabupaten/kota di Jawa Timur, dengan total anggaran Rp 592 miliar. Selain itu, Jokowi meresmikan 11 ruas jalan sepanjang 66 kilometer di delapan kabupaten/kota, yang dibangun dengan anggaran Rp 379 miliar.
Dengan peresmian berbagai infrastruktur ini, Jokowi berharap pergerakan orang dan barang di Jawa Timur akan semakin lancar, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut.
“Saya yakin, dengan infrastruktur yang semakin baik, perekonomian Jawa Timur akan semakin berkembang,” tegasnya. (*)
