Inovasi Wisudawan PCU, dari Limbah Jadi Karya Seni hingga Museum Potehi

oleh -85 Dilihat
IMG 20250911 WA0010
Calon wisudawati Desain Komunikasi Visual PCU yang membuat textured painting kit dari limbah kertas, sampai Museum Wayang Potehi.

KabarBaik.co – Wisuda bukan hanya menjadi penanda berakhirnya masa studi, tetapi juga awal dari babak baru kehidupan. Hal itu tercermin dalam Wisuda ke-88 Petra Christian University (PCU) yang digelar pada 12–13 September 2025 di Auditorium Gedung Q, Kampus PCU.

Dalam momen penuh haru dan kebanggaan ini, para calon wisudawan menampilkan karya inovatif yang menjawab isu lingkungan hingga pelestarian warisan budaya.

Salah satunya datang dari Evelyn Widiana, calon wisudawati Desain Komunikasi Visual (DKV) asal Surabaya. Berangkat dari persoalan limbah kertas, Evelyn merancang Textured Painting Kit yang ia beri nama Paper Pulse.

“Penggunaan kertas sudah sangat umum, mulai dari kemasan makanan, majalah, hingga koran. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini bisa merusak lingkungan,” ujarnya, Kamis (11/9).

Dengan mengolah limbah kertas menjadi kit melukis, Evelyn ingin menghadirkan manfaat ganda: mengurangi sampah sekaligus membantu orang menyalurkan seni sebagai sarana menenangkan pikiran.

Setiap kit berisi kanvas, cat akrilik, pinset, stik es krim, lem putih, dan kertas bekas yang dirangkai menjadi pengalaman melukis yang unik.

“Paper meng-highlight bahan utama, sedangkan pulse melambangkan denyut nadi—sebagai simbol ketenangan,” jelasnya.

Dari ranah berbeda, Salvina Adelia Susetyo, calon wisudawati Interior Design and Styling, memanfaatkan sampah plastik rumah tangga jenis polypropylene (PP). Plastik bekas seperti gayung, pot bunga, dan figura ia cacah lalu diolah dengan proses pemanasan, pencampuran semen atau resin, hingga membentuk karya interior.

Hasilnya, Salvina melahirkan lima produk ramah lingkungan: parquet, nightstand, roster, terrazzo, dan katalog RHPP (Recycled Household Polypropylene).

“Parquet bisa digunakan untuk dinding atau lantai, roster untuk halaman, nightstand untuk meletakkan barang, sementara terrazzo menjadi campuran plastik dan semen yang dilapisi resin. Semua ini menunjukkan bahwa sampah bisa diolah jadi material interior yang sustainable,” tuturnya.

Tak kalah menarik, Audrey Ryuka Puspita Darmosugondo, calon wisudawati Arsitektur, merancang desain Museum Wayang Potehi di kawasan Kembang Jepun, Surabaya. Ia tergerak oleh fenomena pertunjukan Wayang Potehi yang kerap sepi penonton, padahal menyimpan nilai budaya mendalam.

“Museum ini saya rancang untuk menghadirkan kembali identitas kawasan Pecinan yang mulai hilang, sekaligus menghidupkan ‘Spirit of Place’,” kata Audrey.

Museum itu didesain berdampingan dengan Klenteng Hong Tiek Hian, menampilkan perjalanan Wayang Potehi secara multisensori dan galeri khusus. Dua maket berukuran 42 x 59,4 cm dengan skala 1:500 dan 1:1400 memperlihatkan detail rancangan tersebut.

“Bukan sekadar tempat pameran, museum ini diharapkan menjadi landmark baru yang menghidupkan kembali warisan budaya Surabaya,” pungkasnya.

Pada Wisuda ke-88 ini, PCU akan
meluluskan 1.127 wisudawan, yang terdiri atas jenjang Sarjana (S1), Magister (S2), dan Profesi. Karya-karya mereka menjadi bukti bahwa inovasi anak muda bisa memberi solusi nyata bagi tantangan lingkungan sekaligus menjaga kekayaan budaya bangsa.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.