KabarBaik.co – Memperingati Hari HIV/AIDS Sedunia, Lembaga Anti Narkoba, HIV/AIDS, dan Radikalisme (Lanhara) PC IPNU Banyuwangi menggelar edukasi kesehatan bertema Tabu atau Harus Tahu: Know Your Body, Protect Your Future.
Diikuti puluhan pelajar, kegiatan ini berlangsung di Auditorium KHR. As’ad Syamsul Arifin Universitas Islam Ibrahimy Banyuwangi (UNIIB), Senin (1/12).
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari rangkaian gerakan PC IPNU Banyuwangi untuk mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan aman, khususnya dalam isu kesehatan remaja. Para peserta mendapatkan edukasi mengenai HIV/AIDS, cara penularan, pencegahan, serta pentingnya mengurangi stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Ketua pelaksana, Ahmad Fathi Naufal Hasby, menegaskan pentingnya membuka ruang edukasi yang tidak lagi memandang isu kesehatan sebagai hal tabu.
“Ruang aman itu bukan hanya tentang bebas dari kekerasan fisik atau mental. Ruang aman juga berarti bebas dari ketidaktahuan yang bisa membahayakan. Remaja harus mendapat informasi yang benar agar bisa melindungi dirinya dan temannya,” ujarnya.
Dalam edukasi itu dijelaskan bahwa banyak remaja kesulitan memahami risiko HIV/AIDS karena rasa malu dan minimnya ruang bertanya. Data yang dipaparkan menunjukkan hingga Oktober 2025 Banyuwangi mencatat 289 Orang dengan HIV (ODHIV) dan 95 kasus AIDS.
Sebanyak 46,2 persen di antaranya terkait aktivitas prostitusi. Kelompok risiko lainnya meliputi LSL (23,7 persen), pasangan berisiko tinggi (16,1 persen), pasangan ODHIV (10,8 persen), waria (2,2 persen), dan pengguna narkoba suntik (1,1 persen). Secara nasional, estimasi ODHIV mencapai 564.000 orang, dengan baru sekitar 63 persen yang mengetahui status kesehatannya.
Direktur Lanhara PC IPNU Banyuwangi, Ardi, menegaskan komitmen lembaganya dalam memperluas ruang aman bagi pelajar melalui edukasi dan pendampingan. Disebutnya ruang aman itu tidak cukup menjadi wacana. Ia harus hadir melalui kegiatan, edukasi, dan pendampingan yang nyata.
“Kami ingin pelajar memiliki tempat yang aman untuk bertanya, memahami risiko, dan mengambil keputusan hidup yang lebih sehat,” katanya.
PC IPNU Banyuwangi menilai pendidikan kesehatan sebagai bagian penting untuk memperkuat ketahanan pelajar di tengah derasnya arus informasi digital dan akses pergaulan yang semakin terbuka. Pendekatan edukatif yang humanis dan bebas stigma dinilai menjadi strategi efektif membangun kesadaran remaja.
“Melalui kegiatan ini, Lanhara PC IPNU Banyuwangi menegaskan komitmennya sebagai garda terdepan dalam mengawal gerakan ruang aman pelajar sebuah ruang yang memberikan pengetahuan, perlindungan, dan arah bagi generasi muda untuk menata masa depan yang lebih sehat dan bermartabat,” tandasnya.








