KabarBaik.co – Komisi C DPRD Jember mendorong Unit Kerja Pengadaan Barang Dan Jasa Kabupaten Jember (UKPBJ) agar tegas jika ada penawaran dari rekanan lelang di bawah 80 persen.
Menurut Ketua Komisi C DPRD Jember, Ardi Pujo Prabowo, angka tersebut harus dilakukan agar kualitas pengerjaan sesuai standar dan tidak asal-asalan.
“Itu harus jadi fokus agar kualitasnya tidak main-main. Jangan sampai ada temuan proyek baru satu tahun dikerjakan tapi sudah rusak,” ujar Ardi, Selasa (29/7).
Ardi juga mendorong pihak terkait, dalam hal ini UKPBJ untuk bertindak tegas kepada rekanan yang lelang di bawah 80 persen.
“Jadi kami tegaskan kalau ada rekanan yang menawar harga di bawah 80 persen harus tidak diloloskan, sebab ini akan merugikan masyarakat ke depannya,” ungkapnya.
“Kami tidak ingin main-main dengan pembangunan, karena ini kepentingan rakyat. Apalagi ini adalah uang dari rakyat yang harus kita berikan kesejahteraan kepada masyarakat,” sambung legislator Gerindra itu.
Anggota Komisi C lainnya, Agung Budiman menambahkan, jika penawaran dalam UKPBJ ini di bawah 80 persen berpotensi turunnya kualitas pengerjaan yang dilakukan oleh rekanan.
“Karena spesifikasi bahannya akan dikurangi. Kita tahu lah, bila ini penawaran dari rekanan di bawah 80 persen bisa dipastikan jika pengerjaannya di bawah standart,” ungkap Agung.
Ia mengingatkan, penawaran lelang dari rekanan harus menjadi fokus pihak terkait agar mutu dan kualitas pengerjaan sesuai dengan aturan yang ada. (*)
