KabarBaik.co – Genangan air kembali merendam sejumlah wilayah di Kecamatan Menganti, Gresik, setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut pada Sabtu sore, (31/5).
Genangan tampak terjadi di Perumahan Menganti Permai Blok C dan sepanjang Jalan Menganti-Bringkang. Bahkan, salah satu ruas jalan raya ambles akibat tak kuat menahan gerusan derasnya volume air yang melimpas saluran tepi jalan.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi, menyebut bahwa peristiwa amblesnya jalan tersebut menjadi peringatan serius akan buruknya sistem TPT kawasan tersebut.
“Itu saluran tepi jalan yang habis dikerjakan kemarin tahun lalu. Jadi kalau saya melihatnya itu karena volume air yang begitu besar yang tidak tertampung yang kemudian menyebabkan tergerusnya TPT. Perlu diperhatikan lagi kondisi eksisting dan kualitas pekerjaan yang telah dikerjakan,” ujar Hamdi saat dihubungi, Sabtu, (31/5).
Menurutnya, beberapa segmen saluran di kawasan itu dibangun secara terputus-putus. Ada yang menggunakan pasangan batu atau talud penahan tanah (TPT), namun sebagian masih mengandalkan saluran tanah lama yang diatasnya sudah berdiri sebuah bangunan. Hal tersebut menurutnya menjadi salah satu penyebab beberapa saluran tidak terkoneksi secara baik.
“Ini yang menyebabkan air tidak mengalir dengan lancar, lalu meluber ke badan jalan dan pemukiman. Bahkan TPTnya pun akhirnya jebol dan membuat jalan ambles,” jelas politisi dari Fraksi PKB itu.
Hamdi juga menyoroti ketiadaan saluran induk yang memadai di sepanjang Jalan Menganti-Bringkang. Ia menyebut satu-satunya saluran besar hanya berada di dekat minimarket Indomaret di Bringkang.
Padahal, jarak antara Menganti-Bringkang ke lokasi saluran besar itu cukup jauh, tanpa jalur pembuangan yang jelas.
Tak hanya itu, persoalan makin pelik karena tak adanya koordinasi antara pengembang perumahan dan pemerintah daerah dalam menyusun sistem pembuangan air. “Air dari perumahan mau dibuang ke mana? Kalau hanya mengandalkan saluran jalan yang sudah overload, itu jelas tidak cukup,” tegasnya.
Ia mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem saluran air di kawasan Menganti. Ia juga menekankan pentingnya kajian dan perencanaan yang matang agar setiap proyek pembangunan, termasuk saluran air, bisa dieksekusi dengan efektif.
“Kami akan tingkatkan pengawasan dan beri masukan pada DPUTR. Ini tanggung jawab bersama. Ke depan harus ada kajian secara komprehensif terlebih dahulu agar saat eksekusi bisa lebih efektif,” tutup Hamdi.(*)