KabarBaik.co – Nama KH Irfan Yusuf Hasyim atau yang akrab di sapa Gus Irfan belakangan menjadi sorotan usai ditunjuk sebagai Menteri Haji dan Umrah.
Namun, tak banyak yang tahu bahwa ia bukan hanya cucu pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari, tapi juga sosok pendidik dan pemimpin yang tumbuh dari lingkungan sederhana di Jombang.
Gus Irfan mengawali pendidikannya di SDN Cukir 1 Jombang, sekolah yang berada persis di depan rumahnya saat ini. Setelah itu, ia melanjutkan ke SMPN 2 Jombang dan lulus pada tahun 1977.
Perjalanan pendidikannya berlanjut ke SMPP Jombang yang kini dikenal sebagai SMAN 2 Jombang pada tahun 1978. Di sekolah tersebut, ia mengambil jurusan IPA dan menamatkan pendidikannya pada tahun 1982.
“Nama beliau tercatat dengan nomor induk 1203 dan dikenal sebagai siswa yang rendah hati dan pendiam,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 2 Jombang, Koniamuryani, Kamis (11/9).
Menurut Koniamuryani, arsip sekolah masih menyimpan foto hitam putih masa remaja Gus Irfan. Foto tersebut kini menjadi salah satu kebanggaan sekolah, mengingat Gus Irfan menambah daftar tokoh nasional lulusan SMAN 2 Jombang. Sebelumnya, Jenderal (Purn) Moeldoko juga merupakan alumni SMPP angkatan 1978.
Usai menamatkan pendidikan menengah, Gus Irfan melanjutkan studi ke Universitas Brawijaya, Malang, mengambil jurusan Administrasi Niaga dan lulus pada 1985. Ia kemudian menempuh pendidikan pascasarjana di kampus yang sama dan meraih gelar magister pada tahun 2002.
Selama kariernya, Gus Irfan aktif di berbagai organisasi, baik di bidang keagamaan maupun politik. Penunjukannya sebagai Menteri Haji dan Umrah disambut optimistis oleh banyak pihak.
“Semoga dengan kehadiran Gus Irfan, pengelolaan haji dan umrah bisa lebih tertata dan masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih baik,” tambah Koniamuryani.
Dengan bekal pengalaman dan latar belakang akademiknya, Gus Irfan dinilai mampu menghadirkan terobosan, termasuk menyelesaikan persoalan klasik seperti antrean panjang dan mahalnya biaya haji dan umrah. (*)