KabarBaik.co- Sunan Giri berperan penting dalam pembentukan masyarakat penganut agama Islam di Pulau Jawa, khususnya di Gresik. Oleh karena itu, banyak jejak peninggalan yang dapat dijumpai di kawasan tersebut. Salah satunya adalah Sumur Gemuling.
Sumur Gemuling yang terletak di Desa Gulomantung, Kebomas ini merupakan situs religi yang masih kerap didatangi oleh masyarakat setempat. Tidak seperti peninggalan lainnya, Sumur Gemuling justru tidak mempunyai penanda informasi apapun.
Bahkan, tidak ada sumber yang menceritakan secara spesifik mengenai asal-usul Sumur Gemuling ini. Namun, diyakini secara turun temurun sumur ini mempunyai kaitanya dengan perjalanan Sunan Giri dalam berdakwah di Gresik.
Menurut cerita turun temurun sumur ini sudah ada ketika sebelum Sunan Giri berada di lokasi tersebut. Sumur itu memiliki bentuk vertikal dan memanjang dengan sumber air seperti sumur pada umumnya.
Pada zaman dahulu dikisahkan bahwa, Sunan Giri melakukan perjalanan dakwah ke Desa Gulomantung. Ketika mendekati salat Subuh, Sunan Giri bergegas mengambil air untuk berwudu di sumur tersebut. Namun, ia mengalami kesulitan dikarenakan tidak menemukan adanya ember di sekitar sumur dan memutuskan untuk meminjam kepada orang sekitar. Dengan susah payah dan kerja keras Sunan Giri mengunjungi warga sekitar satu persatu. Akan tetapi tidak ada satu orang pun yang ingin meminjamkan ember kepada Sunan Giri.
Wallahualam, Sunan Giri memutuskan untuk menggulingkan sumur tersebut, Supaya lebih mudah mengambil air sumur yang akan digunakan untuk berwudhu.
Atas kejadian tersebut, sumur itu diberi nama Sumur Gemuling. Penamaan ‘Gemuling’ sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti guling atau mengguling. Nama ini diambil dari bentuk sumur yang semulanya miring sebab digulingkan oleh Sunan Giri ketika ia hendak mengambil air wudu. Lokasinya berada di Gulomantung area makam sesepuh desa yang sering diziarahi. kini sumur itu ditutup seng dan dikelilingi tembok.