KabarBaik.co – Harga tembakau rajangan kering di tingkat petani Kabupaten Bojonegoro anjlok drastis. Dari sebelumnya Rp 46 ribu per kilogram (kg), kini harga terendah hanya Rp 12 ribu per kg. Penurunan harga ini terjadi merata di sejumlah wilayah.
Suji, salah seorang petani tembakau Desa Drokilo, Kecamatan Kedungadem, mengatakan, di awal September ini harga tembakau terus merosot. Seperti harga rajangan kering hanya dihargai Rp 12 ribu per kg. “Cuaca yang kerap hujan membuat petani terpaksa panen dini. Kualitas daun tembakau pun turun,” ungkapnya, Sabtu (6/9).
Menurut Suji, tembakau hasil rajangan yang dikeringkan sering berwarna hijau kemerahan hingga kehitaman sehingga harganya anjlok. “Kalau warna tembakau kuning cerah dan memiliki gread A, harga masih bisa Rp 30 ribu, bahkan ada yang Rp 23 ribu tergantung hasil pengeringannya,” jelasnya.
Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) DKPP Bojonegoro, Bambang Wahyudi menegaskan, penurunan harga dipicu fenomena kemarau basah. “Tembakau membutuhkan panas matahari. Jika sering diguyur hujan, kualitas daun menurun hingga mati,” jelas Bambang.
Bambang menyatakan, cuaca yang tidak menentu juga memengaruhi jadwal panen. “Seharusnya puncak panen terjadi September, tetapi kemungkinan bergeser hingga November karena banyak petani melakukan tanam ulang,” pungkasnya. (*)








