KabarBaik.co – Seorang kakek berinisial PW, 71 tahun, viral di media sosial setelah menjadi sasaran amukan massa usai diduga mencabuli anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya. Insiden tersebut terjadi pada Kamis (23/1) malam di Kecamatan Sawahan, Surabaya.
Dalam video yang beredar, PW terlihat mengenakan jaket ojol berwarna kuning dan celana jeans biru, saat dirinya digelandang oleh aparat kepolisian menuju mobil patroli. Sementara itu, sejumlah warga yang sudah emosi langsung melayangkan pukulan kepadanya.
Kejadian bermula setelah pengurus RT menerima informasi bahwa PW diduga melakukan pelecehan seksual terhadap empat anak-anak yang tinggal di sekitarnya.
Ketua RT setempat, Udiyantono (Udin), menjelaskan bahwa modus yang digunakan pelaku adalah dengan mengiming-imingi para korban dengan minyak dan uang.
“Modusnya itu, untuk membesarkan payudara. Kasih minyak membesarkan payudara. Katanya yang korban anak masih SD kelas 4, dikasih uang Rp2 ribu setiap main ke rumah pelaku,” ujarnya, Senin (27/1).
Modus tersebut mulai terungkap setelah salah satu ibu korban menyadari perubahan sikap anaknya. Anak yang biasanya ceria dan aktif, tiba-tiba menjadi pendiam dan lesu. Sang ibu kemudian bertanya kepada anaknya mengenai perubahan tersebut, dan korban akhirnya mengungkapkan bahwa tubuh sensitifnya telah dipegang oleh PW.
“Kejadiannya sebulan lalu. Ibunya lihat anaknya biasanya aktif. Tapi kok dilihat belakangan, tampak lesu pendiam. Lalu ditanya. Ternyata, anaknya cerita; aku habis ‘dianu’ sama mbah ini,” katanya.
Mendapatkan laporan dari orang tua korban, Udin bersama pengurus RT lainnya segera mendatangi PW di kamar kosnya untuk melakukan konfirmasi. Meskipun awalnya pelaku mengelak dan membantah tuduhan tersebut, PW akhirnya mengakui perbuatannya dan mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan hal serupa terhadap tiga anak lainnya.
“Dia (PW) cerita ternyata bukan cuma dada, tapi di bagian bawahnya juga sekalian. Pengakuannya ada 3 anak lain yang juga jadi korbannya. Terus saya amankan ke Balai RT biar tidak diamuk warga,” ucapnya
Ketika PW diamankan ke Balai RT, situasi semakin memanas. Warga yang sudah tidak bisa menahan emosi langsung melayangkan pukulan ke pelaku. Sadar akan kerusuhan yang bisa meluas, Udin segera menghubungi pihak kepolisian dan personel Koramil Sawahan untuk meminta bantuan.
“Karena situasi semakin tidak kondusif, kami terpaksa meminta bantuan dari polisi dan TNI,” ujarnya
Aparat kepolisian akhirnya berhasil mengamankan PW dan membawanya ke kantor polisi. Dua dari empat korban kemudian melapor secara resmi ke pihak kepolisian. Kedua korban tersebut adalah anak-anak berusia 10 tahun dan 13 tahun, yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan menengah pertama. Sedangkan yang dua korban lainnya tidak melapor karena sudah pindah tempat tinggal.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanti Dewi Nainggolan membenarkan bahwa PW telah berstatus sebagai tersangka atas dugaan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Rina menjelaskan bahwa modus yang digunakan pelaku adalah dengan memberikan minyak kuning dalam botol parfum kepada korban dan mengiming-imingi uang tunai.
“Pelaku berinisial PW, 71 tahun. Modusnya, dipanggil anaknya, dijanjikan duit, disuruh buka baju. Lalu, dipegang-pegang,” ungkap Rina.
Saat ini, PW telah dijebloskan ke Rutan Mapolrestabes Surabaya untuk menjalani penyidikan lebih lanjut. Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian, dan diharapkan dapat mengungkap lebih banyak korban dari perbuatan bejat ini. (*)