KabarBaik.co – Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kediri untuk meninjau situasi pasca kerusuhan yang terjadi Sabtu (30/8). Dalam kesempatan itu, Nanang menegaskan pentingnya menyampaikan aspirasi dengan cara santun tanpa merugikan masyarakat luas.
“Harusnya yang baiklah kalau memang mau menyampaikan aspirasi, yang santun. Jangan terlalu memaksakan hingga membuat hal destruktif. Kalau sudah begini kan yang dirugikan semuanya, termasuk fasilitas pendopo, kantor bupati, kantor DPRD, bahkan anggota dari kesatuan saya (Polri),” ujar Nanang, Kamis (4/9).
Nanang menegaskan bahwa aksi perusakan tidak akan pernah menyelesaikan masalah, justru berdampak pada alokasi anggaran daerah yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat.
“Apa gunanya merusak? Justru anggaran yang seharusnya dipergunakan untuk yang lebih bermanfaat, kalau sudah seperti ini terpaksa harus dialihkan ke pembangunan kembali. Ini pembelajaran untuk semuanya, agar tidak mengedepankan emosi,” tambahnya.
Nanang mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kedamaian dan tidak mengulangi kerusuhan serupa.
“Jadi jangan sampai kerusuhan seperti ini terulang lagi di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Kediri. Ayo kita rukun, menjaga Jawa Timur tetap eksis, agar perekonomiannya berjalan dan kehidupan masyarakat juga bisa berjalan,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan bahwa aktivitas pemerintahan sudah mulai berjalan normal. Sejumlah ruangan sementara difungsikan secara bergantian antar-OPD, mengingat sebagian besar gedung mengalami kerusakan parah.
“Pembersihan saat ini sudah sekitar 50–60 persen, besok kita tuntaskan. Karena ada ruangan-ruangan yang tidak boleh dimasuki, kita akan apel bersama masyarakat jam 8 pagi lalu lanjut kerja bakti gotong royong,” kata Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu.
Ia juga mengungkapkan total kerugian akibat kerusuhan sementara ditaksir mencapai Rp 135 miliar untuk gedung pemerintahan, belum termasuk aset yang masih dalam proses inventarisasi.
“Harapannya dari sisa-sisa puing ini kita bisa kembali bangkit. Alhamdulillah mulai banyak masyarakat yang mengembalikan barangnya, jadi kita masih terus menghitung,” jelasnya. (*)






