KabarBaik.co – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Blitar tahun 2025 menunjukkan tren penurunan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Meski begitu, lima pasien dilaporkan meninggal dunia selama Januari-September 2025.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar mencatat, sepanjang Januari hingga September 2025 terdapat 521 kasus DBD. Angka ini jauh menurun dibanding 1.359 kasus pada 2024 dengan 10 korban meninggal dunia.
“Kasus DBD memang sempat melonjak drastis pada 2024, tapi tahun ini sudah mulai terkendali,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati, Senin (27/10).
Dalam lima tahun terakhir, grafik DBD di Kabupaten Blitar berfluktuasi cukup tajam. Tahun 2021 tercatat 140 kasus dengan satu kematian, meningkat di 2022 menjadi 360 kasus dan tiga korban jiwa.
Setahun kemudian, angka itu menurun menjadi 238 kasus tanpa kematian, sebelum akhirnya melonjak tinggi pada 2024.
“Puncaknya memang tahun lalu. Tapi 2025 ini menunjukkan hasil dari pengendalian yang lebih masif,” tambah Christine.
Penurunan kasus tersebut, kata dia, merupakan hasil kerja bersama lintas sektor. Dinkes memperkuat pengendalian vektor lewat gerakan G1R1J (Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik).
Selain itu, dilakukan pula penguatan tata laksana penanganan kasus di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) serta bimbingan teknis (bimtek) program DBD bagi petugas puskesmas.
Tak hanya itu, penyelidikan epidemiologi (PE) diperketat di setiap wilayah, disertai peningkatan koordinasi antarinstansi. Langkah-langkah ini bertujuan mempercepat deteksi dini dan pencegahan penyebaran penyakit yang dibawa nyamuk Aedes aegypti tersebut.
“Pengendalian kami lakukan secara menyeluruh, mulai dari pemantauan, pendampingan masyarakat, hingga pencegahan dini di lapangan. Harapannya, masyarakat ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan agar kasus DBD terus menurun,” pungkas Christine.(*)






