KabarBaik.co – Kasus Tuberkulosis (TBC) pada anak di Sidoarjo tercatat menurun pada tahun 2025. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo, sejak Januari hingga 6 November 2025 terdapat 548 kasus TBC pada anak usia 0–14 tahun, turun dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 802 kasus.
Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Sidoarjo dr. Yanto Lipu mengatakan penurunan tersebut merupakan hasil dari upaya skrining dini yang dilakukan secara rutin oleh puskesmas, termasuk di lingkungan sekolah.
“Skrining di sekolah dilakukan oleh puskesmas di wilayahnya masing-masing,” ujar Yanto kepada KabarBaik.co, Kamis (6/11).
Secara keseluruhan, jumlah kasus TBC di Sidoarjo dari Januari hingga awal November 2025 mencapai 5.048 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 4.500-an kasus lainnya merupakan penderita TBC pada usia dewasa.
TBC sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang utama menyerang paru-paru, namun juga dapat menyebar ke organ tubuh lainnya seperti tulang, kelenjar getah bening, dan otak.
Menurut dr. Yanto, tren penurunan kasus tahun ini menjadi sinyal positif, meski pihaknya masih menunggu hasil evaluasi akhir tahun untuk memastikan capaian penanganan TBC secara menyeluruh.
“Kalau total kasus tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya masih lebih sedikit, tapi kita belum selesai evaluasi karena belum akhir tahun,” jelasnya.
Dinas Kesehatan terus mengimbau masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala TBC, seperti batuk lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, atau berkeringat di malam hari.
Upaya deteksi dini dan pengobatan rutin menjadi langkah penting untuk memutus rantai penularan TBC di Sidoarjo, terutama di kalangan anak-anak dan keluarga rentan. (*)






