KabarBaik.co – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur, Arumi Bachsin, mengingatkan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk lebih jeli dalam melihat peluang. Dalam acara “Sharing Ekraf” yang melibatkan komunitas ekraf di Jawa Timur itu, dia menekankan pentingnya kreativitas dan kemampuan menciptakan produk bernilai ekonomi.
“Teman-teman ekraf harus memiliki mata tersendiri dalam melihat peluang-peluang atau ide untuk dijadikan produk dan kesenian yang kreatif serta bernilai ekonomi,” ujar Arumi, Minggu (27/4).
Arumi menyatakan, salah satu tantangan terbesar bagi pelaku ekraf saat ini adalah derasnya arus budaya asing yang masuk akibat digitalisasi. Menurutnya, fenomena ini bak dua mata pisau—di satu sisi membuka peluang besar untuk mempromosikan budaya lokal, namun di sisi lain menghadirkan pengaruh kuat dari luar negeri.
“Dengan adanya digitalisasi yang meluas, kita punya kesempatan memperkenalkan budaya lokal. Tapi, di sisi lain, influence dari luar negeri juga masuk,” jelas Arumi.
Kendati demikian, Arumi optimistis bahwa masyarakat Indonesia, khususnya pelaku ekraf di Jawa Timur, mampu memanfaatkan situasi ini. Dia mendorong mereka untuk mencari ide-ide segar yang mampu menggabungkan keunikan budaya lokal dengan pengaruh global, sehingga menciptakan karya yang memiliki ciri khas tersendiri.
“Bukan berarti influence dari luar negeri nggak boleh masuk, tapi kita harus bisa mengolah dua hal itu menjadi ciri khas kita,” tandas Arimi. Dia berharap melalui kreativitas dan kepekaan terhadap peluang, pelaku ekraf di Jawa Timur dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam memajukan ekonomi kreatif Indonesia. (*)
