Khotib Salat Ied MAS: Idul Fitri Bukan Hanya Momen Bermaafan, Tapi Menuhankan Allah

oleh -856 Dilihat
IMG 20250331 WA0009
Puluhan ribu jamaah sholat ied padati Masjid Agung Surabaya.

KabarBaik.co – Dalam Salat Idul Fitri 1446 H di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), yang turut dihadiri Gubernur Jawa Timur Hj. Khofifah Indar Parawansa, Khotib Salat Id, yang juga Kepala Kemenag Jatim, Dr. Akhmad Sruji Bachtiar, menegaskan bahwa Idul Fitri bukan sekadar perayaan atau ajang bermaaf-maafan, tetapi momentum untuk meneguhkan komitmen menuhankan Allah SWT pasca-Ramadan.

“Idul Fitri adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi diri, meresapi makna puasa yang baru saja kita jalani, dan yang terpenting, menuhankan Allah SWT dengan totalitas,” ujarnya dalam khutbah yang dihadiri sekitar 45 ribu jamaah di Masjid Al Akbar Surabaya, Senin (1/4).

Dalam khutbah bertema Kembali Menuhankan Allah, ia menjelaskan bahwa umat Islam patut berbangga mendapatkan sanjungan dari Allah SWT dengan sebutan “wahai orang yang beriman” dalam QS. Al-Baqarah: 183. Ayat ini menegaskan bahwa hanya orang beriman yang dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

“Apa esensi dari menuhankan Allah SWT? Kita diingatkan untuk mengembalikan hati, pikiran, dan seluruh amal perbuatan kita hanya kepada-Nya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering terlena oleh aktivitas duniawi dan melupakan bahwa Allah SWT adalah pusat kehidupan,” jelasnya.

Ia mengutip QS. Al-Baqarah: 21-22 yang menegaskan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah, pencipta alam semesta yang menyediakan segala kebutuhan manusia. Oleh karena itu, seluruh aktivitas duniawi, termasuk bekerja dan berinteraksi sosial, seharusnya dilakukan dalam rangka mengagungkan dan menuhankan Allah SWT.

Perintah menunaikan zakat, menurutnya, menjadi bukti bahwa manusia tidak boleh menghamba kepada harta benda. Di dalamnya terkandung nilai solidaritas dan kepedulian sosial. “Di balik harta kita, ada hak orang lain yang harus diberikan. Inilah bentuk nyata ketakwaan dan kepedulian sosial,” katanya.

Menurut Akhmad Sruji, Ramadhan adalah bulan penuh kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, doa, dan amal saleh. Namun, ujian sesungguhnya adalah bagaimana menjaga ketakwaan setelah Ramadhan.

“Apakah setelah Ramadhan berakhir, kita kembali kepada rutinitas yang jauh dari Allah? Atau kita terus menjaga ketakwaan yang telah dibangun selama bulan suci ini?” tanyanya kepada jamaah.

Ia menegaskan bahwa Idul Fitri adalah titik balik untuk menilai komitmen terhadap Allah SWT. Setelah sebulan penuh melatih diri dalam ketaatan, kini saatnya mempertahankan dan melanjutkannya dalam kehidupan sehari-hari. Muslim tidak boleh membiarkan kekuatan spiritual yang dibangun selama Ramadhan menghilang begitu saja.

“Kembali menuhankan Allah SWT pasca-Ramadhan berarti menjaga ketakwaan dalam setiap aspek kehidupan. Takwa tidak hanya terbatas pada ibadah ritual seperti sholat, puasa, dan zakat, tetapi juga dalam perilaku sehari-hari, termasuk dalam mengelola sumber daya alam demi kesejahteraan bersama,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa ketakwaan sejati adalah ketika setiap amalan dilakukan sebagai ibadah kepada Allah. Dalam pekerjaan pun, niat harus lurus demi mencari ridha-Nya, bekerja dengan jujur, tidak menyakiti orang lain, dan bermanfaat bagi sesama.

Pada malam sebelum Idul Fitri, BPP MAS menggelar Gema Takbir Idul Fitri 1446 H dan Parade Bedug di halaman Masjid Al Akbar Surabaya. Acara ini dihadiri oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan menampilkan Special Perform: Rampak Bedug yang melibatkan TNI/Polri, wartawan, OPD Pemprov Jatim, serta para pemuda Gen-Z.

Setelah Sholat Idul Fitri, Gubernur Khofifah juga menggelar Open House di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada 1 Syawal. Acara silaturahmi ini terbuka untuk masyarakat sejak pagi hingga sore hari. Sementara itu, Open House di kediaman pribadi gubernur berlangsung dari malam 1 Syawal hingga 3 Syawal.

“Semoga kita bisa bertemu kembali dengan Ramadhan di tahun mendatang,” ujar Khofifah dalam sambutannya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.