Kolaborasi Unej dan UPLB Philipine Gencarkan Konservasi Hutan Berbasis Masyarakat

oleh -4328 Dilihat
102e7ec3 b7e1 4791 99d8 d31e849635f0
Tim konservasi saat meninjau hutan Taman Nasional Meru Betiri. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Kolaborasi apik dalam konservasi hutan ditunjukkan Universitas Jember (Unej) dan University of the Philipines Banos (UPLB). Konservasi keanekaragaman hayati berbasis masyarakat ini menyasar kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) dengan luasan puluhan ribu hektar.

Sebagaimana dikenal, Jember juga memiliki kawasan konservasi berupa Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). Kawasan seluas lebih dari 62 ribu hektar ini menyimpan keanekaragaman hayati luar biasa.

Sebut saja macan tutul, banteng, elang jawa, penyu hijau dan rafflesia yang menjadi prioritas pelestarian. Selain spesies lain yang masuk dalam keanekaragaman yang dilindungi.

Nuryadi, selaku Kepala Balai TNMB menyatakan konservasi di TNMB dilakukan dengan berbagai langkah mulai dari aspek perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan. Dalam pelaksanaannya, TNMB tentu tak dapat sendiri.

Perlu keterlibatan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi dalam mendorong masyarakat desa penyangga untuk tidak melakukan tindakan destruktif. Terlebih mereka didorong turut melindungi dan melakukan konservasi atau diistilahkan community-based conservation.

“Kehadiran akademisi seperti Unej yang kebetulan lokasinya dekat dengan kawasan sangat diharapkan,” ungkap Nuryadi.

Merespon kegiatan pada 23-25 Mei ini, Ebban Bagus Kuntadi, Ahli Pemasaran dari Prodi Agribisnis Unej berinisiatif menguatkan pemasaran ekowisata di TNMB. “Kita mencoba menguatkan atraksi jungle track dan riverside coffee di TNMB dengan masyarakat lokal sebagai pelakunya,” jelas Ebban.

Atraksi jungle track dilakukan dengan menyusuri hutan TNMB pada zona pemanfaatan guna menikmati keindahan panorama TNMB sambil memberikan interpretasi. Sementara riverside coffee adalah atraksi menikmati minum kopi dengan nuasa pinggir sungai kawasan TNMB. Tentu saja ini memberikan impresi unik dan mengesankan.

Ekowisata pada dasarnya merupakan kegiatan konservasi aspek pemanfaatan yang akan mampu berdampak pada ekonomi masyarakat desa penyangga. Sekaliguas menjadi insentif bagi masyarat untuk berperan lebih dalam konservasi.

Kegiatan penguatan atraksi jungle track dan riverside coffee TNMB juga diikuti 2 mahasiswa University of the Philipines Los Baños (UPLB) yang sedang mengikuti pertukaran pelajar di Unej.

Mereka sangat terkesan dengan upaya ini karena selain berkontribusi terhadap masyarakat lokal dan lingkungan juga memberikan pengalaman ekowisata Indonesia.

It’s excited trip that has never been before,” tutur Cheska Andrea C. Avenido dari College of Development Communication UPLB.

Penguatan atraksi dan promosi ekowisata berbasis masyarakat disambut baik Rohim, ketua Kelompok Masyarakat Pemuda Peduli Alam (Pokmas PPA), salah satu pelaku ekowisata berbasis masyarakat di TNMB. “kehadiran kawan-kawan menjadi penyemangat kami untuk terus berkarya melalui ekowisata,” ulas Rohim.

Dalam kesempatan terpisah Ihsannudin, Ketua Dewan Pengarah Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia Jatim (FK3I Jatim) turut mengapresiasi. “Ekowisata beda dengan wisata umumnya, selain harus melibatkan masyarakat lokal juga harus bermuatan interpretasi dan edukasi,” jelas Ihsannudin.

Lebih lanjut Ihsannudin yang juga dosen di Prodi Penyuluhan Pertanian Unej juga mewanti-wanti agar ekowisata harus mendukung aktivitas konservasi dan bukan sebaliknya. Sehingga harmoni ekonomi dan ekologi menjadi kensicayaan yang harus terjadi.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.