KabarBaik.co – Dalam beberapa tahun ke depan sektor pertanian di wilayah Kota Batu dikhawatirkan akan mengalami penurunan signifikan. Hal itu disebabkan karena kurangnya regenerasi dari kalangan petani milenial.
Saat ini jumlah petani muda di Kota Batu kurang dari 10 persen dari total jumlah petani. Sementara, data dari pendataan menunjukkan bahwa ada lebih dari 19 ribu orang yang bekerja di sektor pertanian di Kota Batu, termasuk peternak dan buruh tani.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu Puspa Permanasari mengungkapkan kekhawatirannya terkait keberlanjutan sektor pertanian. Lebih dari sekadar keberlanjutan, masalah ini juga menyoroti hambatan dalam meregenerasi tenaga kerja pertanian di Kota Batu.
”Kami khawatir jumlah petani muda akan terus menurun dan berdampak pada regenerasi petani,” kata Puspa, Sabtu (6/7). Dia menjelaskan, verifikasi data yang dilakukan Dinas Pertanian menunjukkan bahwa mayoritas petani di Kota Batu berusia paruh baya. Data tersebut berbeda dengan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat jumlah pekerja di sektor pertanian lebih rendah dari perkiraan.
“Untuk mengatasi permasalahan ini, DPKP Kota Batu telah melakukan penyuluhan dan pengecekan ulang. Hasilnya sekitar 800 petani milenial berhasil terdeteksi, meskipun sebagian besar dari mereka tidak produktif atau tidak memiliki data komoditas yang jelas,” jelas Puspa.
Menurut Puspa, hanya sekitar 100 petani muda yang terdata dengan lengkap. Termasuk informasi tentang komoditas dan jenis pertanian yang mereka geluti. “Upaya lebih lanjut memang diperlukan untuk memastikan regenerasi petani milenial yang lebih produktif dan berkelanjutan di masa depan,” tandasnya. (*)








