Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Pemkab Mojokerto Lakukan Intervensi Sektor Pertanian dan Peternakan

oleh -772 Dilihat
254108cf 6f87 4952 9ca0 472b4d4640b3
Lahan pertanian padi di kawasan Trawas, Kabupaten Mojokerto. (Foto: Alief W)

KabarBaik.co – Program ketahanan pangan Kabupaten Mojokerto terfokus pada peningkatan sektor pertanian dan peternakan. Upaya intervensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto lewat Dinas Pertanian menjadi kunci peningkatan produktivitas hasil pertanian.

Pjs Bupati Mojokerto Akhmad Jazuli menyebut, peningkatan sektor pertanian dan peternakan di daerahnya untuk mewujudkan ketahanan pangan, demi swasembada pangan nasional.

“Ada dua komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Mojokerto yakni, yang pertama adalah padi dan jagung,” kata Akhmad Jazuli, Senin (11/11).

Pjs Akhmad Jazuli juga mengatakan produktivitas padi mengalami peningkatan 326.666 ton tahun 2021, ada penurunan sedikit 324.280 ton tahun 2022, dan 315.200 ton di tahun 2023. Menurutnya kendala saat ini, lahan yang semakin berkurang dan pemuda tidak berminat di bidang pertanian.

“Terhitung September 2024 tahun berjalan data produktivitas padi sudah masuk di angka 292.215,78 ton.  Padahal masih tersisa tiga bulan lagi hingga akhir tahun nanti, Insya Allah akan melebihi tahun sebelumnya,” katanya.

Masih menurut Jazuli, untuk komoditas jagung di Kabupaten Mojokerto yang justru mengalami peningkatan signifikan. Yakni di angka 182 ribu ton tahun 2021, naik menjadi 242 ribu ton tahun 2022 dan 249 ribu ton tahun 2023, data hingga saat ini untuk tahun 2024 masih 147 ribu ton.

“Harapannya akhir tahun ini, bisa melebihi dari tahun yang lalu. Padi dan jagung karena itu adalah komoditas unggulan pertanian di Kabupaten Mojokerto,” ucapnya.

Selain itu pihaknya juga fokus peningkatan di sektor peternakan, terutama susu sapi segar yang didominasi peternak di kawasan Pacet dan itik pedaging maupun ras petelur di area Mojosari.

Pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian, dengan kolaborasi lintas sektor dan menerima masukkan dari para petani. Namun terus menemui kendala salah satunya lahan pertanian yang semakin berkurang, turunnya minat anak muda bergelut di bidang pertanian.

Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto terus meningkatkan produk unggulan pangan dengan pemenuhan sarana dan prasarana, memastikan ketersediaan pupuk bagi petani, bibit dan obat-obatan pertanian, irigasi, termasuk pengendalian terhadap hama yang sangat penting untuk keberlangsungan tanam.

“Sehebatnya alat-alat pertanian untuk tanam serta upaya kita peningkatan pangan kurang berarti, kalau tidak diimbangi dengan upaya pencegahan hama,” ungkap Jazuli.

Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, lanjut Jazuli, juga melaksanakan program-program, terutama untuk peternakan seperti peningkatan mutu genetik sapi perah agar produktivitasnya semakin meningkat.

Kualitas genetik sapi penting untuk mempertahankan kualitas susu yang dihasilkan peternak sapi perah. Mereka mayoritas sudah bekerja sama dengan Koperasi Unit Desa untuk dikirim ke perusahaan Nestle.

Dikatakan Akhmad Jazuli, Dinas pertanian Kabupaten Mojokerto  menjamin regenerasi genetik untuk bibit itik berkelanjutan. Karena budidaya itik di wilayah Mojosari telah dikenal puluhan tahun sebagai kawasan peternakan dan pengembangan bibit.

Meski belum merambah pada ranah ekspor, komoditas pertanian maupun peternak termasuk telur dan susu sapi dari Mojokerto di atas, turut menyumbang lumbung pangan di Jawa Timur.

“Keinginan Pemda tidak muluk-muluk terkait produktivitas komoditas pangan, lebih kepada untuk memenuhi masyarakat lokal dan Jatim,” ucap Jazuli.

Akhmad Jazuli berkomitmen, Pemkab Mojokerto akan meningkatkan pertanian dan peternakan sebagai bagian support nyata program pemerintah pusat, tentang ketahanan pangan menuju swasembada pangan nasional.

Pemda juga fokus mengupayakan agar petani tidak kesulitan mencari pupuk, dan peternak mudah mendapat pakan ternak.

“Ketersediaan pupuk, pemasaran produk pertanian, mengatasi hama dan penyakit hewan. Inilah intervensi yang dilakukan pemerintah daerah, sehingga dampaknya meningkatkan produtivitas hasil pertanian dan peternakan untuk ekonomi masyarakat lebiah baik,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Alief W


No More Posts Available.

No more pages to load.