KabarBaik.co – Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran (KPLP) fokus pemasangan buoy untuk menandai letak bangkai KMP Tunu Pratama Jaya. Selain berguna untuk menandai lokasi, buoy juga berguna untuk keselamatan kapal-kapal lain.
“Proses pemasangan buoy sedang diproses,” kata Direktur KPLP Hendri Ginting.
Hendri menyebut, pemasangan buoy penting untuk keamanan bangkai kapal. Dengan adanya tanda buoy tersebut, kapal lain bisa mengetahui bahwa ada bangkai kapal di titik tersebut. Sehingga aktivitas lempar jangkar tidak dilakukan di sana.
“Selain itu, kalau ada pergeseran bangkai kapal, bisa diketahui,” tambah dia.
Posisi bangkai kapal disebut belum bergeser. Yakni sekitar 3,9 kilometer (km) arah selatan dari lokasi kapal tenggelam. Lokasinya di kedalaman sekitar 49 meter di bawah permukaan air laut.
Ia mengaku arus deras di dalam perairan Selat Bali menjadi kendala dalam penandaan. Pemasangan akan sulit dilakukan karena berisiko bagi penyelam.
“Karena kemarin arus kuat sekali, sehingga pada saat penandaan, teman-teman belum bisa menandai,” terangnya.
Ditanya soal pengangkatan bangkai kapal, Hendri menyebut prosesnya akan menjadi tanggung jawab perusahaan kapal dan asuransinya. Proses tersebut tetap di bawah pengawasan KLKP.
“Pekerjaan pengangkatan butuh teknik yang sangat tinggi. Untuk mencari bangkai saja sangat sulit, apalagi untuk mengangkat,” ujarnya.
Menurut Hendri, kapal yang tenggelam di area pelayaran wajib diangkat berdasarkan undang-undang yang ada. Namun, dalam catatan kejadian kapal tenggelam di Selat Bali, belum pernah bangkai dapat diangkat ke daratan.
“Kami akan berupaya dengan sangat maksimal, sesuai dengan ketentuan yang ada,” tambah dia.