KabarBaik.co – Bisnis kuliner saat ini menjadi ladang basah yang menjanjikan. Apalagi kesibukan warga dengan urusan kantor dan rumah tangga membuat banyak orang lebih memilih membeli makanan dari pada memasak. Nah, kesempatan ini dimanfaatkan ibu-ibu di Kota Pasuruan untuk berdagang berbagai macam menu sarapan dan jajanan.
Dengan menggelar meja di sepanjang Jalan Sultan Agung tepatnya di depan GOR Untung Suropati, berbagai menu disajikan mulai dari nasi bungkus, jajanan tradisional, kue, dan minuman. Semua langsung diserbu ibu-ibu untuk kebutuhan sarapan pagi sebelum beraktivitas. Apalagi harga setiap menu hanya dibandrol Rp 10 ribu saja.
Roswilda, salah satu pelaku bisnis kuliner menyampaikan, dengan berjualan ratusan menu untuk sarapan pagi ini dia mampu mendatangkan para pembeli. Sebanyak 2.000 pack nasi dengan berbagai menu habis diserbu pembeli. “Saya menyediakan berbagai macam menu untuk sarapan kepada ibu-ibu yang sibuk bekerja, setiap hari ada 2.000 bungkus ludes dibeli,” kata Ros, sapaan akrab Roswilda, Jumat (3/1).
Menurur Ros, semua menu sarapan tidak dia buat sendiri. Melainkan bekerjasama dengan ibu-ibu pelaku kuliner yang ada di Pasuruan, sehingga menu berganti setiap hari agar masyarakat tidak bosan. “Saya mengajak pelaku kuliner lainnya untuk ikut berjualan, tapi harus konsisten masakannya agar pembeli tidak kecewa. Dan juga tidak bosan itu-itu saja setiap hari,” ungkapnya.
Perasaan senang dengan adanya kuliner pagi yang memanjakan ibu-ibu dirasakan oleh Intan. Setiap hari dia membeli beberapa menu nasi untuk sarapan pagi anak-anak dan keluarga di rumah. Selain harganya yang serba Rp 10 ribu, dia bisa memilih menu makanan yang dikehendaki. “Enak ada yang jualan setiap pagi untuk sarapan. Jadi untuk anak sekolah dan suami yang bekerja tidak bingung masak,” ucap Intan.
Dengan adanya sentra kuliner dadakan yang digelar setiap pagi bersama pelaku kuliner lainnya, Ros berharap pemerintah daerah bisa memberikan wadah dan perhatian agar bisa bekerjasama dengan instansi pemerintah. “Kuliner yang disajikan ini tidak kalah enak dengan kuliner yang ada di restoran, maka pemerintah harus tanggal bisa menggandeng pelaku kuliner yang masih kecil ini untuk bisa berkembang,” harap Ros. (*)






