Kwik Kian Gie: Ekonom Idealis, Nasionalis, dan Sosok Kepercayaan Gus Dur Itu Berpulang

oleh -188 Dilihat
KWIK KIAN GIE
Kwik Kian Gie semasa hidup (Foto Repro Antara).

KabarBaik.co- Indonesia berduka lagi. Salah seorang putra terbaik bangsa, ekonom senior, dan politikus kawakan Kwik Kian Gie, meninggal dunia pada Senin (28/7) malam di usia 90 tahun.

“Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran. Yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Indonesia berduka,” tulis Sandiaga Uno, mantan menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyampaikan rasa kehilangannya atas sosok yang disebut sebagai mentor itu melalui akun X.

Kwik Kian Gie dikenal luas sebagai tokoh yang teguh pada pendiriannya, konsisten dalam pemikiran, baik sebagai ekonom maupun politisi. Dedikasi dan keseriusannya dalam mengabdi kepada negara dibuktikan dengan sikap dan perilaku yang terbilang tidak kenal lelah, hingga akhir hayatnya.

Lahir pada 11 Januari 1935, Kwik Kian Gie tumbuh menjadi salah satu ekonom dihormati. Pemikirannya yang tajam dan kritis kerap menjadi sorotan. Terutama dalam isu-isu ekonomi makro dan kebijakan publik. Bapak tiga anak itu praktis tak pernah ragu menyuarakan pandangannya, bahkan jika itu berarti berhadapan dengan arus utama atau kekuasaan sekalipun. Konsistensi menyuarakan kebenaran dan keadilan ekonomi, menjadikannya suara yang diperhitungkan banyak kalangan.

Kiprahnya sebagai ekonom tak hanya terbatas pada ranah akademik atau tulisan-tulisan opininya. Puncaknya, kepiawaiannya dalam bidang ekonomi mengantarkannya menduduki posisi strategis sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonom, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dari tahun 1999 hingga 2000.

Penunjukannya kala itu mengejutkan banyak pihak. Termasuk Kwik Kian Gie sendiri. Maklum, ia seorang keturunan Tionghoa, yang tidak mengganti nama. Selain itu, Kwik Kian Gie beristri orang Belanda bernama Johanna Dirkje de Widt. Fakta itu membuatnya merasa terkejut bisa dipercaya menduduki jabatan sepenting itu di tengah dinamika politik Indonesia pasca-reformasi.

Hubungan antara Kwik Kian Gie dan Gus Dur adalah babak penting dalam perjalanan hidupnya. Kedekatan ini terjalin jauh sebelum keduanya aktif di bidang politik, melalui diskusi-diskusi dan pandangan yang sejalan. Kwik Kian Gie sering bertukar pikiran dengan Gus Dur, bahkan memiliki hobi yang sama. Yakni, mendengarkan musik orkestra, khususnya simfoni nomor 9 yang sangat disukai Gus Dur.

Dalam sebuah kesempatan, Kwik Kian Gie pernah mengungkapkan bahwa dirinya sangat dekat dengan Gus Dur. Bahkan saat keduanya menjadi anggota Badan Pekerja MPR pada tahun 1987. Kwik sering memberikan briefing kepada Gus Dur mengenai hal-hal penting yang didiskusikan dalam rapat, mengingat Gus Dur tidak selalu dapat hadir di setiap rapat. Kedekatan ini bukan sekadar relasi politik, melainkan jalinan pemikiran yang mendalam.

Dalam berbagai kesempatan, Kwik Kian Gie juga menyaksikan langsung bagaimana Gus Dur, sebagai pejuang pluralis sejati, menerima permintaan komunitas Konghucu untuk mengakui Konghucu sebagai agama di Indonesia. Gus Dur, dengan kearifannya, menyatakan bahwa “Jika sekelompok orang meyakini nilai-nilai moralitas yang baik sebagai agama, maka bagi kelompok itu adalah agama.”

Pernyataan tersebut menunjukkan betapa Gus Dur adalah sosok yang menghargai keberagaman dan pluralisme, nilai-nilai yang juga diyakini dan diperjuangkan oleh Kwik Kian Gie.

Selama mendampingi Gus Dur dalam perjalanan ke luar negeri, Kwik Kian Gie juga pernah menyampaikan tentang kebesaran sosok Gus Dur yang dihormati. Tidak hanya sebagai seorang presiden, tetapi juga sebagai seorang humanis, universalis, dan pluralis.

Menurut Kwik, tidak pernah ada presiden sebelumnya dan sesudahnya yang memiliki penasihat-penasihat internasional yang secara sungguh-sungguh memberikan nasihatnya, seperti yang dimiliki Gus Dur. Pengalaman ini semakin mengukuhkan kekaguman Kwik terhadap kepemimpinan dan karakter Gus Dur.

Selain dikenal sebagai ekonom ulung, Kwik Kian Gie juga merupakan seorang politikus senior yang konsisten. Hingga penghujung hayatnya, ia masih tercatat sebagai fungsionaris DPP PDI Perjuangan, partai yang telah menjadi wadah perjuangan politiknya sejak lama. Konsistensi pilihan politiknya ini membuktikan bahwa keyakinannya tidak pernah goyah, bahkan diterpa zaman dan berbagai dinamika politik.

Sebagai seorang nasionalis sejati, Kwik Kian Gie tak hanya berkutat pada isu ekonomi, tetapi juga aktif membangun wacana antikorupsi. Ia adalah salah satu tokoh yang turut mendorong berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebuah lembaga yang menjadi pilar penting dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Sikapnya yang tegas dan tak kompromi terhadap praktik korupsi mencerminkan komitmennya terhadap keadilan dan kemakmuran rakyat.

Di masa senjanya, Kwik Kian Gie juga tetap aktif menyuarakan pemikirannya melalui berbagai platform media sosial. Ia rajin menulis, memperjuangkan keteguhan keyakinannya tentang ke-Indonesiaan, tentang pentingnya prinsip-prinsip ekonomi yang berpihak pada rakyat, dan tentang integritas dalam bernegara. Sosoknya menjadi teladan bagi banyak pihak, bahwa usia bukanlah halangan untuk terus berkarya dan mengabdi kepada bangsa.

Kwik Kian Gie adalah seorang pejuang sejati. Mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran, sebagaimana Sandiaga Uno mengungkapkannya. Kwik adalah sosok yang berdiri tegak di tengah badai, demi kepentingan rakyat dan negeri. Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi bangsa ini, namun warisan pemikiran dan keteladanannya akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Selamat jalan, Pak Kwik Kian Gie. Jasamu akan selalu dikenang.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.