Laga Persik vs Persebaya Batal Digelar di Stadion Brawijaya, Ini Alasannya

oleh -274 Dilihat
41c1f74e 42a5 4bb1 9caf 12f028ba79c2
Rapat koordinasi laga Persik vs Persebaya di Rupatama Polres Kediri Kota (Istimewa)

KabarBaik.co – Harapan publik Kediri untuk menyaksikan duel klasik Liga 1 antara Persik Kediri dan Persebaya Surabaya pada 7 November 2025 di Stadion Brawijaya harus pupus. Keputusan tegas diambil usai hasil risk assessment menunjukkan tingkat kelayakan stadion hanya mencapai 42,8 persen—jauh di bawah standar minimal 60 persen yang ditetapkan untuk penyelenggaraan Liga 1.

Rapat koordinasi final yang digelar di Rupatama Polres Kediri Kota, Kamis (30/10), memutuskan laga tidak dapat dilangsungkan di Kediri.

Rapat ini dipimpin Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim dan dihadiri berbagai pihak mulai dari Pemkot Kediri, Kodim 0809, Panpel Persik, hingga instansi teknis seperti Dinas PUPR, Dishub, Satpol PP, dan DLHKP.

Kabag Ops Polres Kediri Kota Kompol Iwan Setyo Budi menjelaskan bahwa penilaian keamanan stadion masih tergolong ‘kurang aman’.

“Re-Risk Assessment Sistem Manajemen Pengamanan yang kami lakukan pada 10 September lalu hanya menghasilkan nilai 42,8 persen. Banyak temuan serius seperti pagar pembatas yang belum memadai, ruang kesehatan terbatas, CCTV kurang, dan jalur evakuasi yang belum aman,” ujarnya.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa stadion harus melakukan sejumlah perbaikan mendesak sebelum bisa kembali digunakan untuk kompetisi resmi. Rekomendasi meliputi perbaikan pagar perimeter, penambahan CCTV, penyediaan fasilitas disabilitas, sistem pemadam kebakaran, serta penyusunan SOP keamanan dan kesehatan yang terintegrasi.

Kasdim 0809 Kediri Mayor Inf. Yuliadi Purnomo mendukung penuh keputusan tersebut.

“Nilai di bawah 50 ini sudah jadi alarm serius. Kami tidak bisa mengesampingkan faktor keselamatan. Kodim siap membantu Polres dalam setiap langkah pengamanan sesuai hasil rapat bersama,” tegasnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri Hery Purnomo menyatakan bahwa Pemkot segera menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut.

“Dengan waktu yang sangat terbatas dan banyak hal yang perlu dibenahi, kami tidak bisa memaksakan pertandingan tetap di Stadion Brawijaya. Keselamatan penonton dan tim adalah prioritas utama,” ujarnya.

Panitia pelaksana Persik Kediri melalui Tri Widodo tak menutupi rasa kecewa mereka.

“Sangat berat bagi kami untuk pindah kandang. Suporter Persikmania sudah menantikan laga ini dengan antusias tinggi. Tapi kami hormati keputusan ini dan berharap Pemkot bisa segera memperbaiki stadion agar bisa digunakan kembali,” katanya.

Tri menambahkan bahwa beberapa perbaikan seperti tiang lampu dan rumput lapangan masih dalam proses pengerjaan.

Menutup rapat, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim menegaskan bahwa Polres tidak akan memberikan rekomendasi keamanan sebelum standar minimal terpenuhi.

“Dengan nilai 42,8 persen, jelas stadion belum layak untuk laga Liga 1. Kami tidak akan mengambil risiko yang dapat membahayakan nyawa penonton maupun pemain,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa keputusan ini bukan bentuk penolakan terhadap geliat ekonomi warga, melainkan langkah antisipatif demi keselamatan bersama.

“Sepak bola memang hiburan rakyat, tapi keselamatan manusia tetap yang utama,” pungkas Anggi. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhamad Dastian Yusuf
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.