Laka Maut Mobil Tabrak Bus di Gresik Tewaskan Pasutri, Bocah 6 Tahun Selamat

oleh -4936 Dilihat
df0d3827 f13e 4f08 a397 9f523bfc492f scaled
Anggota Unit Gakkum Satlantas Polres Gresik saat olah TKP. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Jalur tengkorak Jalan Raya Desa Ambeng-ambeng Watangrejo, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik kembali memakan korban jiwa.

Terbaru, sepasang suami istri (pasutri) meninggal dunia dalam insiden kecelakaan maut mobil tabrak bus, Minggu (6/7) malam. Seorang bocah 6 tahun selamat dari maut.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Achmad Andri Aswoko menjelaskan, kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 22.20 WIB. Ada dua kendaraan yang terlibat dalam insiden nahas tersebut.

Yakni mobil keluarga Nissan Grand Livina S-1977-WO yang dikemudikan Darussalam, 43 tahun, warga Perum GSP, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik. Ia bersama sang istri Siti Handayanik, 42 tahun, dan anaknya Hanindya Myeisha Ramadhani, 6 tahun.

Mobil itu bertabrakan dengan bus L-7775-UV yang disopiri Sundoko, 40 tahun, warga Desa Sanetan, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kedua kendaraan kecelakaan adu banteng.

Menurut Aswoko, kecelakaan bermula saat mobil Grand Livina melaju dari arah barat menuju timur (Duduksampeyan ke Bunder). Sesampainya di lokasi kejadian, pengemudi mobil berusaha mendahului dari sisi kiri truk tidak dikenal yang melaju di depannya.

“Nahas saat mendahului, roda kiri mobil Grand Livina turun ke bahu jalan. Dan saat berusaha naik ke badan jalan pengemudi tidak bisa menguasai kemudi dengan wajar sehingga oleng ke kanan masuk ke jalur berlawanan arah,” ungkap Aswoko, Senin (7/7) pagi.

Saat bersamaan, melintas bus Hino L-7775-UV yang melaju dari arah berlawanan, timur ke barat. Karena jarak yang sudah dekat, benturan pun tidak terhindarkan dan terjadilah kecelakaan.

Kedua kendaraan mengalami ringsek di bagian depan. Seluruh penumpang mobil langsung dilarikan ke RSUD Ibnu Sina karena luka parah. Hingga akhirnya nyawa pasutri Darussalam dan Siti Handayanik tidak tertolong.

“Korban Darussalam dan Siti Handayanik meninggal dunia, keduanya merupakan pasutri. Sementara anak mereka Hanindya Myeisha mengalami luka-luka dan dirawat di RSUD Ibnu Sina,” tutup Aswoko.

Peristiwa ini menambah deretan kecelakaan maut di jalur tengkorak tersebut. Dan mirisnya, lagi-lagi disebabkan karena ban selip saat berusaha menyalip dari sisi kiri. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.