Lebaran Stylish Tanpa Boros, Tips Hemat dan Ramah Lingkungan dari Dosen PCU

oleh -173 Dilihat
mode
Maria Nala atau akrab dipanggil Maya saat menerangkan tips baju Lebaran ramah lingkungan.

KabarBaik.co – Hari Raya Idul Fitri kerap dirayakan dengan kebiasaan membeli pakaian baru, sebuah tradisi yang sudah berlangsung lama di Indonesia. Namun, tradisi ini tidak lepas dari dampak negatif, terutama terhadap lingkungan. Maria Nala Damayanti, S.Sn., M.Hum., dosen Program Textile and Fashion Design (DFT) Petra Christian University (PCU), berbagi pandangan dan solusi bijak untuk tetap tampil stylish saat Lebaran tanpa harus boros.

Maria, yang akrab disapa Maya, menjelaskan bahwa membeli baju baru saat Lebaran sebenarnya memiliki makna simbolis. “Idul Fitri sering dianggap sebagai momen pembaruan, termasuk dalam hal pakaian. Namun, kebiasaan ini juga memicu tumpukan sampah fesyen yang sulit didaur ulang,” ungkapnya, Jumat (28/3).

Menurutnya, limbah fesyen kini menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia, setelah plastik. “Banyak bahan pakaian yang murah namun sulit didaur ulang, sehingga memperberat beban lingkungan,” kata Maya.

kabarbaik lebaran

Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, Maya memperkenalkan konsep YONO (You Only Need One). Konsep ini menekankan pentingnya memilih kualitas daripada kuantitas, serta memanfaatkan pakaian lama dengan cara yang kreatif.

“Alih-alih membeli baju baru, kita bisa memadupadankan pakaian yang sudah ada di lemari. Dengan sedikit kreativitas, tampilan baru bisa diciptakan tanpa menambah sampah fesyen,” ujarnya.

Sebagai contoh, Maya pernah memadukan crop blazer formal dengan kain bermotif cerah, dilengkapi rok ruffle putih yang dipadukan dengan celana kain hitam. “Mix and match itu mudah dan bisa menghasilkan gaya yang unik,” tambahnya.

Maya juga mengingatkan agar konsumen tidak terjebak dalam tren fesyen yang bersifat sementara. “Banyak orang membeli pakaian hanya karena takut ketinggalan tren, padahal belum tentu sesuai dengan gaya pribadi atau kebutuhan,” jelasnya.

Ia mendorong konsumen untuk mempertimbangkan nilai keberlanjutan dalam memilih pakaian. “Pilihlah pakaian yang multifungsi, sehingga bisa dipakai untuk berbagai kesempatan, seperti kerja, pesta, atau Lebaran,” sarannya.

Selain tanggung jawab konsumen, industri fesyen juga memegang peranan penting dalam mengurangi dampak lingkungan. Maya mengimbau para desainer untuk menggunakan bahan ramah lingkungan dan menciptakan desain yang fungsional.

“Desain yang fleksibel dan berkualitas tinggi dapat membantu mengurangi kebutuhan pakaian baru, sehingga lebih hemat dan berkelanjutan,” katanya.

Maya memberikan beberapa tips yang dapat diterapkan menjelang Lebaran:

* Gunakan Pakaian Lama: Ciptakan tampilan baru dengan memadupadankan pakaian yang sudah ada.

* Pinjam atau Sewa: Jika ingin tampilan berbeda, menyewa pakaian bisa menjadi solusi.

* Pilih Kualitas: Jika harus membeli, pilih pakaian yang berkualitas agar tahan lama.

Dengan langkah-langkah ini, masyarakat dapat tetap tampil menarik saat Lebaran tanpa harus mengorbankan lingkungan atau kantong. “YONO mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam berbelanja, sehingga pakaian tidak hanya bernilai estetis, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang,” tutup Maya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.