KabarBaik.co- Di masa kolonial Meksiko, hiduplah Maria, seorang wanita cantik yang menikah dengan bangsawan kaya dan dikaruniai dua anak. Kehidupan bahagia itu hancur ketika suaminya meninggalkannya untuk wanita lain.
Dalam amarah dan putus asa, Maria membawa kedua anaknya ke tepi sungai pada malam hari. Air yang dingin menjadi saksi saat ia menenggelamkan mereka hingga tewas. Saat sadar dengan perbuatannya, ia ikut terjun ke sungai dan menghilang. Keesokan paginya, hanya gaun putihnya yang ditemukan tersangkut di ranting. Sejak malam itu, suasana desa dipenuhi ketakutan.
Sosok La Llorona
Penduduk mulai melihat penampakan Maria di malam hari. Ia muncul dengan gaun putih basah yang menempel di tubuhnya, rambut panjang kusut menutupi wajahnya yang pucat. Di sekitar sungai, udara tiba-tiba menjadi dingin dan kabut tebal turun, meski malam itu cerah. Kadang terdengar suara tangisan yang panjang dan memilukan, seolah berasal dari jauh, namun mendadak terasa sangat dekat.
Beberapa saksi mengaku melihat sosok itu berjalan di atas air, kadang berlutut di tepi sungai seperti mencari sesuatu. Matanya merah, dan bekas air menetes di pipinya. Hewan-hewan di sekitar desa, seperti anjing dan kuda, menjadi gelisah setiap malam sosok itu muncul.
Kutukan yang Menelan Korban
Sejak penampakan pertama, banyak anak hilang di sekitar sungai. Beberapa ditemukan mengambang tanpa nyawa, sementara yang lain lenyap tanpa jejak. Para orang tua di desa melarang anak-anak mereka bermain di dekat sungai setelah matahari terbenam. Bahkan orang dewasa pun enggan mendekat, karena mereka percaya La Llorona akan menyeret siapa pun yang ditemuinya ke dalam arus.
Hingga kini, sungai-sungai di Meksiko dipercaya masih menjadi tempat La Llorona berkeliaran, mencari jiwa-jiwa yang akan menemaninya.
