KabarBaik.co – Dalam momen Pilkada 2024 di Kabupaten Jember sedang ramai soal pencairan bantuan sosial (Bansos) yang rencananya akan dicairkan di bulan Oktober dan November ini. Namun hal itu berubah ketika Pemkab Jember memutuskan untuk menunda pencairan dengan alasan netralitas ASN karena bersamaan dengan momen Pilkada.
Menanggapi hal itu, mantan Wakil Bupati Jember yang pernah menjabat sebagai Plt Bupati Jember, KH. Muqit Arief mengatakan bahwa penundaan itu jelas membuat masyarakat kecewa. Masyarakat juga berpikir hanya karena ada Pilkada sampai menunda urusan kemasyarakatan.
“Ada yang tanya ke saya kenapa kok belum cair, ya saya jelaskan ada penundaan alasannya karena ini Pilkada. Tentu mereka kecewa karena sudah tunggu cukup lama,” kata pria yang akrab disapa Kiai Muqit itu.
Ia mengaku menyesalkan atas kebijakan yang diambil oleh Pemkab Jember itu dalam hal ini Pjs Bupati dan juga Sekda.
“Kalau urusan bantuan ke masyarakat itu jangan sampai ditunda kasihan mereka itu sangat berharap. Buat sebagian orang penundaan beberapa bulan itu tidak berarti apa-apa, tapi bagi yang membutuhkan itu sangat lama,” jelasnya.
Bahkan di era kepemimpinanya yang saat itu menjabat sebagai Plt Bupati Jember, Kiai Muqit mengaku tidak pernah melarang pencairan bansos meskipun di momen Pilkada.
“Saya pikir itu dibutuhkan oleh masyarakat, toh tidak ada kaitannya dengan politik, jadi tetap cair meskipun saat itu momen Pilkada, jadi kalau alasannya netralitas buat saya kurang pas,” pungkas Kiai Muqit.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menghentikan sementara waktu pencairan bantuan sosial (Bansos) selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jember 2024. Pemkab sendiri akan mencarikan di bulan Desember 2024.
Keputusan itu memang diambil dengan alasan agar netralitas ASN di lingkungan Pemkab Jember tetap terjaga. (*)