KabarBaik.co – Universitas Jember (Unej) kembali membuka kesempatan bagi calon mahasiswa untuk bergabung melalui Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025. Pendaftaran melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) sedang berlangsung sejak 4 Februari hingga 18 Februari 2025.
Wakil Rektor 1 Unej, Prof. Drs. Slamin mengimbau kepada seluruh calon mahasiswa untuk tidak menunda-nunda pendaftaran.
Slamin menegaskan bahwa proses pendaftaran SNBP memerlukan kesiapan sejak awal tahun ajaran.
“Sekolah diharapkan segera memperbarui dan mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) secara tepat waktu agar tidak mengalami kendala saat finalisasi,” kata Slamin, Jumat (7/2).
Ia juga menyampaikan kesempatan harus dimanfaatkan dengan baik, apalagi pemerintan juga telah memberikan kesempatan tambahan melalui Siaran Pers Nomor 02/sipers/snpmb/II/2025 sebagai bentuk komitmen dalam menjaga kesempatan pendidikan bagi generasi muda.
“Dalam jalur SNBP, penilaian utama didasarkan pada nilai rapor serta mata pelajaran pendukung yang relevan dengan program studi pilihan,” terangnya.
“Selain itu, prestasi non-akademik minimal tingkat nasional dengan peringkat juara 1 hingga 3 juga dapat menjadi pertimbangan tambahan.” Imbuh Slamin.
Ia juga menjelaskan, dalam konteks Kurikulum Merdeka siswa diimbau untuk memilih program studi sesuai dengan minat dan kompetensi akademik mereka. Siswa yang memilih lintas jurusan tetap memiliki peluang diterima, tetapi akan dikenakan faktor koreksi dalam seleksi, yakni melihat nilai antar pendaftar jika ada yang lebih tinggi.
“Para siswa tentu tetap boleh untuk mendaftar lintas jurusan, selama ada mata pelajaran dan prestasi yang mendukung maka tidak masalah, semua akan kita pertimbangkan dan verifikasi lebih lanjut lagi prosesnya,” ujarnya.
Ia juga menegaskan di Unej sendiri tidak menerapkan sistem prioritas domisili dalam seleksi mahasiswa baru.
“Sebagai kampus kebangsaan yang menjunjung tinggi keberagaman, Unej berkomitmen menerima mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia tanpa pembedaan,” ungkap Slamin.(*)
