KabarBaik.co- Tantrum adalah hal yang wajar terjadi pada anak-anak. Namun, tantrum dapat menjadi pengalaman yang menegangkan bagi orang tua. Di saat seperti ini, banyak orang tua yang dihadapkan pada dilema: mendiamkan atau menemani anak saat tantrum?
Mendiamkan
Beberapa orang tua memilih untuk mendiamkan anak saat tantrum dengan harapan anak akan tenang dengan sendirinya. Pendekatan ini mungkin efektif untuk beberapa anak, namun tidak selalu tepat untuk semua anak. Mendiamkan anak dapat membuat mereka merasa ditinggalkan, tidak aman, dan frustrasi. Hal ini dapat memperburuk situasi dan membuat tantrum berlangsung lebih lama.
Menemani
Pendekatan yang lebih suportif adalah dengan menemani anak saat tantrum. Duduklah di dekat anak, tunjukkan empati, dan dengarkan apa yang mereka rasakan. Hindari berteriak, memarahi, atau mencoba mengendalikan anak.
Tunjukkan kepada anak bahwa Anda ada untuk mereka dan bahwa anda memahami perasaan mereka. Biarkan mereka mengekspresikan emosinya dengan cara yang aman dan sehat.
Memilih Pendekatan yang Tepat
Pendekatan terbaik untuk menangani tantrum anak tergantung pada usia, kepribadian, dan situasi anak. Orang tua perlu memahami apa yang memicu tantrum anak mereka dan bagaimana mereka bereaksi terhadap berbagai pendekatan.
Berikut beberapa tips untuk memilih pendekatan yang tepat:
- Perhatikan bahasa tubuh anak. Jika anak tampak ketakutan atau kewalahan, menemani mereka mungkin lebih baik.
- Tetap tenang. Marah atau frustrasi hanya akan memperburuk situasi.
- Hindari argumen. Tunggu sampai anak tenang sebelum berbicara dengan mereka tentang apa yang terjadi.
- Pujilah anak ketika mereka berhasil menenangkan diri. Hal ini dapat membantu mereka belajar cara mengelola emosinya dengan lebih baik di masa depan.
Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak. Dengan kesabaran, pengertian, dan pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak mereka belajar mengelola emosinya dan mengatasi tantrum dengan lebih baik.
