KabarBaik.co – Mensos Syaifulloh Yusuf atau Gus Ipul mengunjungi Sekolah Rakyat (SR) di Kecamatan Mojoagung, Jombang, Sabtu (11/10) sore.
Kedatangan Gus Ipul disambut meriah oleh ratusan siswa dari tingkat SR Menengah Pertama (SRMP) hingga SR Menengah Atas (SRMA), beserta para guru dan wali murid yang memadati area sekolah.
Gus Ipul tiba sekitar pukul 16.00 WIB didampingi Wakil Bupati Jombang Salmanudin Yazid dan sejumlah pejabat Kementerian Sosial. Ia langsung meninjau ruang belajar, berdialog dengan siswa, serta menyapa para guru dan pengelola sekolah.
Salah satu momen menarik terjadi ketika seorang murid menyampaikan sambutan dalam bahasa Inggris, membuat Gus Ipul kagum. Dalam kesempatan itu, ia memberikan semangat kepada seluruh siswa SR Terintegrasi 8 Jombang.
“Lokasi di Mojoagung ini hanya sementara. Pemkab Jombang sudah menyiapkan lahan di Tunggorono sebagai lokasi permanen. Sebagai penunjang kegiatan belajar, murid SR juga akan mendapatkan laptop gratis,” ujar Gus Ipul.
Usai meninjau sekolah, Gus Ipul juga menegaskan komitmennya menjalankan instruksi Presiden untuk memastikan bantuan sosial (Bansos) disalurkan dengan tepat sasaran.
Menurutnya, kunci keberhasilan penyaluran Bansos ada pada konsolidasi dan akurasi data penerima manfaat, yang dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan pemanfaatan teknologi.
“Tidak lanjut dari arahan Presiden agar Bansos bisa lebih tepat sasaran dengan konsolidasi dan akurasi data. Ini jadi kunci keberhasilan,” kata Gus Ipul kepada wartawan.
Ia menambahkan verifikasi lapangan tetap penting agar data penerima sesuai dengan kondisi riil.
“Kita kerja sama dengan bupati dan wali kota supaya data yang diusulkan ke Jakarta benar-benar sesuai fakta. Jangan sampai tidak sesuai, nanti salah sasaran,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul mengungkapkan bahwa Kemensos sedang menguji coba proyek digitalisasi Bansos di Kabupaten Banyuwangi. Sistem ini dirancang agar proses penentuan kelayakan penerima dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa campur tangan manusia.
“Teknologi ini memungkinkan siapa pun mengajukan diri, lalu sistem yang menentukan apakah layak menerima Bansos atau tidak,” jelasnya.
Proyek digitalisasi tersebut diterapkan pada program Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sembako, yang dikembangkan bersama Dewan Ekonomi Nasional.
Sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas, Gus Ipul juga mendorong masyarakat menggunakan aplikasi CekBansos, yang memungkinkan warga untuk mengusulkan atau menyanggah data penerima bantuan.
“Kita ingin partisipasi masyarakat luas. Mereka bisa mengusulkan atau menyanggah nama-nama yang menerima atau belum menerima,” pungkasnya. (*)