KabarBaik.co – Beberapa faktor yang menyebabkan siswa putus sekolah di Kota Kediri sangatlah beragam seperti faktor keluarga, ekonomi, kesehatan.
Keterangan tersebut disampaikan Anang Kurniawan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri yang mengatakan jika pihaknya sudah mengeluarkan program untuk menekan angka siswa putus sekolah seperti pemberian seragam gratis, beasiswa sekolah, bantuan pendidikan dan mulai tahun 2023 diadakan intervensi agar anak yang mengalami putus sekolah bisa melanjutkan pendidikan melalui PKBM.
Berdasarkan data yang dihimpun KabarBaik.co, mulai dari akhir 2023 sampai februari 2024 terhitung sebanyak 1.000 angka siswa tidak sekolah di Kota Kediri yang meliputi siswa yang tidak pernah bersekolah, putus sekolah, dan tidak melanjutkan sekolah.
“Dari 1.000 itu kita intervensi yang 650 ini kamu harus masuk sekolah ya melalui program kesetaraan yang nanti dibiayai oleh pemerintah daerah. Alhamdulillah sampai hari ini ada sekitar 718 yang sudah masuk ke dalam PKBM,” ucapnya hari Jumat (3/5).
Selain itu untuk antisipasi anak putus sekolah ini, pihaknya menekankan kepada sekolah untuk harus bertanggung jawab terhadap keberlangsungan siswa sampai lulus.
“Jadi kepala sekolah, guru harus peka artinya suatu ketika ada anak tidak masuk sekolah 3 atau 4 hari dia harus tahu kenapa penyebabnya apa ? Jangan sampai itu embrio yang nantinya Dikhawatirkan dia (siswa) putus sekolah,” tambah Anang.
Ditanya apakah aspek mendapatkan hak pendidikan sudah merata di Kota Kediri, ia menyebut sudah merata.
“Sebenarnya karena faktor di PKBM kita sudah punya 9 PKBM sama 1 SKB untuk menampung putus sekolah ini, memang ada tambahan 1 dari PKBM muslimat yang nanti bisa mendukung percepatan teman teman angka putus sekolah,” imbuhnya.(*)