KabarBaik.co – Mengenakan baju terbalik mungkin terdengar sepele, tapi ternyata menyimpan makna tersendiri dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat. Meski tidak memiliki dasar ilmiah, mitos ini telah lama hidup dalam budaya, termasuk di kalangan masyarakat Jawa.
Sebagian orang meyakini bahwa memakai baju secara terbalik bisa membawa hoki. Konon, tindakan ini dapat mendatangkan energi positif yang mampu memperbaiki nasib seseorang—baik dalam karier, percintaan, maupun kesehatan. Bahkan, ada yang percaya bahwa ini merupakan pertanda akan terjadinya perubahan besar dalam hidup, entah perubahan yang menguntungkan atau sebaliknya.
Namun, dalam tradisi Jawa, mitos ini justru memiliki makna yang bertolak belakang. Orang Jawa memandang bahwa memakai baju terbalik bisa mendatangkan kesialan. Alasannya, tindakan ini dianggap melawan aliran energi alam, yang seharusnya mengalir dari langit ke bumi. Ketidaksesuaian ini diyakini dapat mengganggu keseimbangan energi tubuh dan berdampak pada kondisi fisik maupun spiritual seseorang.
Lebih dari itu, membalikkan baju juga dianggap kurang sopan terhadap leluhur dan kekuatan gaib yang dipercaya ikut menjaga kehidupan manusia. Karena itulah, banyak orang Jawa—terutama di pedesaan—masih menjauhi kebiasaan ini demi menjaga keharmonisan hidup dan terhindar dari gangguan tak kasat mata.
Seiring dengan perkembangan zaman, tak sedikit yang mulai meninggalkan kepercayaan semacam ini dan menganggapnya sebagai bagian dari cerita lama yang diwariskan turun-temurun. Meski demikian, mitos tentang baju terbalik tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya yang mencerminkan cara pandang masyarakat terhadap kehidupan dan alam semesta.
Percaya atau tidak, mitos seperti ini menunjukkan betapa kuatnya hubungan antara manusia dan nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di balik kesederhanaannya, kepercayaan soal baju terbalik memberi kita pelajaran tentang pentingnya menghargai warisan tradisi dan menjaga keseimbangan dalam menjalani hidup.