Musim Hujan Melanda, Dinkes Sidoarjo Pantau Kasus DBD Meski Belum Ada Korban Meninggal

oleh -322 Dilihat
IMG 20250318 WA0018
Plt. Kadinkes Sidoarjo dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina. (Yudha)

KabarBaik.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo terus memantau perkembangan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya seiring dengan masih berlangsungnya musim hujan. Meskipun belum ada laporan kasus kematian akibat DBD, pemerintah daerah tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah lonjakan kasus.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina, M.Kes., mengungkapkan bahwa pemantauan dilakukan secara intensif untuk memastikan kasus DBD dapat dikendalikan.

“Saat ini belum ada kasus meninggal dunia, namun pemantauan terus kami lakukan. Jika ada perkembangan, akan segera kami informasikan,” ujarnya, Selasa (18/3).

Ia menambahkan bahwa dibandingkan dengan penyakit lain yang muncul akibat musim hujan, jumlah kasus DBD di Sidoarjo masih relatif terkendali. Menurutnya, penyakit yang lebih sering ditemukan saat ini adalah yang berkaitan dengan dampak banjir, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dermatitis, dan demam yang tidak spesifik.

Meski demikian, Dinkes tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) guna mencegah penyebaran DBD. Nyamuk Aedes aegypti, sebagai vektor penyakit ini, berkembang biak di tempat-tempat dengan genangan air yang tidak terjaga kebersihannya. Oleh karena itu, menjaga lingkungan tetap bersih menjadi langkah utama dalam pencegahan.

Selain PHBS, masyarakat juga diminta untuk menerapkan gerakan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup wadah air dengan rapat, serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Penggunaan larvasida dan fogging juga bisa dilakukan jika ditemukan peningkatan jumlah nyamuk di suatu wilayah.

Dinkes Sidoarjo telah berkoordinasi dengan puskesmas serta kader kesehatan di setiap kecamatan untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada warga terkait pencegahan DBD. Penyuluhan rutin terus dilakukan untuk memastikan masyarakat memahami pentingnya langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi peningkatan kasus yang signifikan.

Selain itu, fasilitas kesehatan di Sidoarjo juga telah disiapkan untuk menangani pasien dengan gejala DBD jika diperlukan. Puskesmas dan rumah sakit telah memastikan ketersediaan cairan infus serta tenaga medis yang siap siaga. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.