KabarBaik.co – Memasuki puncak musim kemarau, sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Untuk mengatasi dampak tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro terus melakukan distribusi air bersih ke wilayah terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksono, mengatakan pihaknya hingga kini masih aktif menyalurkan bantuan air bersih ke berbagai desa yang mengalami kekeringan. “Sampai dengan saat ini kami telah mengirimkan sebanyak 306 truk tangki air bersih sesuai dengan permintaan masyarakat,” ujar Heru, Jumat (10/10).
Heru menjelaskan, dari 12 kecamatan yang terdampak, sebanyak 15 desa telah mendapatkan distribusi air bersih. Wilayah yang paling banyak terdampak berada di bagian selatan dan barat Bojonegoro.
BPBD Bojonegoro juga memprediksi musim kemarau akan segera berakhir pada awal November 2025, seiring datangnya musim penghujan. “Berdasarkan prediksi BMKG, bulan Oktober ini merupakan masa pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke penghujan. Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang dan hujan deras,” pungkasnya. (*)