KabarBaik.co – Dalam momen peringatan Hari Stroke Sedunia (World Stroke Day), National Hospital Surabaya membuat terobosan besar di bidang neurologi dengan meluncurkan sistem diagnosis dan terapi stroke terintegrasi pertama di Indonesia. Peluncuran ini sekaligus menegaskan komitmen rumah sakit tersebut untuk menghadirkan layanan berstandar global.
Sistem canggih ini dirancang sebagai “jalur cepat” penanganan stroke. Ia memadukan dua teknologi mutakhir dari Siemens Healthineers—yaitu Turbo Flash CT SCAN 1152 SOMATOM Force dan ARTIS Icono Biplane (Pro). Integrasi kedua teknologi ini mampu memangkas waktu diagnosis hingga tindakan terapi stroke hanya dalam hitungan menit, suatu capaian yang menghadirkan standar baru dalam kecepatan, ketepatan, dan keselamatan penanganan stroke di Tanah Air.
CEO National Hospital Surabaya, Ang Hoey Tiong, menekankan bahwa kecepatan adalah kunci vital dalam kondisi darurat ini. “Stroke adalah kondisi yang sangat darurat, di mana setiap menit yang hilang sangat berarti bagi fungsi otak pasien.
Melalui sistem terintegrasi ini, kami berupaya memangkas waktu penanganan secara signifikan, yang pada akhirnya akan secara drastis meningkatkan peluang kesembuhan pasien,” jelas Ang Hoey Tiong.
Ia menambahkan, inovasi ini juga sejalan dengan misi rumah sakit untuk memastikan masyarakat Indonesia tidak perlu lagi ke luar negeri demi mendapatkan layanan medis terbaik.
Lalu, bagaimana sistem ini bekerja untuk mengamankan “detik emas” pasien? Langkah pertama dimulai dengan Turbo Flash CT SCAN 1152 SOMATOM Force. Alat ini merupakan CT scanner dengan teknologi Dual Source yang bertugas memindai seluruh otak (whole-brain perfusion scan) dalam hitungan detik. Hasilnya adalah citra otak beresolusi sangat tinggi, bahkan dengan dosis radiasi dan kontras yang minimal.
Setelah diagnosis cepat didapatkan, pasien segera diarahkan ke ARTIS Icono Biplane (Pro). Alat ini menyediakan visualisasi dua arah (biplane) secara real-time yang sangat presisi. Visualisasi ini vital bagi tim dokter saat melakukan tindakan mechanical thrombectomy (pengambilan bekuan darah di otak), sehingga risiko komplikasi dapat ditekan dan proses pemulihan pasien dapat dipercepat.
Kolaborasi ini terwujud berkat kemitraan strategis antara National Hospital Surabaya dan Siemens Healthineers Indonesia. President Director Siemens Healthineers Indonesia, Alfred Fahringer, menyambut baik peluncuran ini.
“Misi kami adalah pioneering breakthroughs in healthcare. For everyone. EverywhereKehadiran teknologi ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi global kini bisa diakses oleh masyarakat Indonesia demi penanganan stroke yang jauh lebih cepat dan efektif,” ungkapnya.
Dengan kehadiran sistem terintegrasi pertama ini, National Hospital berharap dapat secara drastis meningkatkan peluang pemulihan pasien, menurunkan risiko kecacatan jangka panjang, serta memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi para penyintas stroke di Indonesia.
