KabarBaik.co – Di tengah hamparan sawah seluas 95 hektare di Kecamatan Duduksampeyan, Desa Panjunan, menapaki babak baru dalam perjalanan ekonominya. Melalui Program Desa Berdaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, desa yang selama ini dikenal dengan kerajinan keranjang ikannya itu kini menambah ikon baru: green house melon.
Peresmian program dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Gresik Abu Hasan, Camat Duduksampeyan Meyrista Dedy Hartadi, dan Kepala Desa Panjunan Nursilah, di Balai Desa Panjunan, Rabu (29/10). Acara diawali dengan tarian Gugur Gunung oleh anak-anak desa dan penayangan profil Desa Panjunan, yang kini berstatus desa mandiri swasembada serta sempat menyandang predikat Desa Anti Korupsi tahun 2023.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Panjunan Nursilah mengucapkan rasa syukur atas terwujudnya program tersebut. “Alhamdulillah, kita mendapatkan bantuan program Desa Berdaya dari Provinsi Jawa Timur untuk mengembangkan kerajinan keranjang ikan dan green house melon, dan alhamdulillah sudah terlaksana,” ujarnya.
Nursilah berharap bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan warga yang sebagian besar bekerja sebagai petani sekaligus pengrajin keranjang ikan. Menurutnya, warga Panjunan mampu memperoleh penghasilan sekitar Rp 150 ribu per hari dari hasil kerajinan tersebut. “Pagi hari mereka mengurus sawah dan siangnya memproduksi keranjang ikan,” tuturnya.
Aktivitas ganda ini menjadi ciri khas masyarakat Panjunan yang hidup dari hasil bumi dan tangan terampil. Data desa mencatat, terdapat 150 kepala keluarga pengrajin yang setiap tahunnya mampu memproduksi 1.500 bendel keranjang ikan (20 buah per bendel). Selain itu, sektor pertanian menghasilkan 490 ton padi per tahun dari luas lahan sekitar 95 hektar.
Sementara itu, Camat Duduksampeyan, Meyrista Dedy Hartadi, menekankan pentingnya inovasi dalam menjaga keberlanjutan produk lokal. “Alangkah baiknya keranjang ikan ini dibuat dengan berbagai variasi ukuran dan dimodifikasi. Harus ada inovasi, jadi tidak hanya sebatas keranjang ikan saja,” ujarnya. Dia juga mendorong agar produk Panjunan menjangkau pasar digital melalui media sosial dan platform daring.
Apresiasi juga datang dari Kepala DPMD Gresik Abu Hasan, yang menilai Panjunan sebagai salah satu desa yang berhasil memanfaatkan peluang program secara konkret. “Dari 330 desa di Kabupaten Gresik, Desa Panjunan menjadi salah satu desa yang terpilih oleh Provinsi Jawa Timur mendapatkan bantuan program Desa Berdaya,” ujarnya. Abu Hasan berharap kerajinan keranjang ikan benar-benar menjadi ikon khas desa yang memperkuat identitas lokal.
Usai acara, Kades Nursilah, Abu Hasan, dan Camat Meyrista meninjau gudang produksi keranjang ikan sekaligus meresmikan fasilitas tersebut. Mereka berdialog langsung dengan para pengrajin, menyerap aspirasi, dan menutup kegiatan dengan suasana akrab.
Dengan luas wilayah 111,11 hektare dan jumlah penduduk 984 jiwa dari 256 kepala keluarga, Desa Panjunan kini menegaskan dirinya bukan sekadar desa pertanian. Melalui sinergi antara kerajinan, pertanian, dan inovasi, Panjunan menampilkan wajah baru desa yang berdaya, tempat di mana anyaman keranjang ikan dan melon hijau tumbuh bersama sebagai simbol kemandirian. (*)






