KabarBaik.co – Suasana pemutaran film Komang di XXI Gressmall, Gresik, berubah riuh ketika para pemeran film itu tiba-tiba muncul di tengah-tengah penonton, Senin (7/4).
Aurora Ribero, pemeran Komang, Kiesha Alvaro, pemeran Raim Laode muda, Neneng Wulandari, pemeran Ola, dan Raim Laode, tokoh asli dari kisah tersebut, menyapa langsung para penonton dalam agenda tour promosi film yang kini sedang ramai diperbincangkan.
Film Komang yang digarap oleh sutradara Naya Anindita dan diproduseri oleh Chand Parwez Servia serta Mithu Nisar ini mengangkat kisah nyata cinta lintas budaya dan keyakinan antara Raim Laode dan Komang Ade Widiandari.
Keduanya berasal dari latarbelakang yang berbeda. Raim dari keluarga Islam asli Pulau Buton. Sementara Komang adalah perempuan Hindu keturunan Bali yang tinggal di Baubau, Sulawesi Tenggara.
Dalam film ini, Kiesha Alvaro putra dari musisi Pasha Ungu mendapat tantangan besar saat harus memerankan Raim Laode muda. “Logat Buton itu khas. Saya harus benar-benar memperhatikan cara bicara, gestur, bahkan ekspresi Raim aslinya untuk bisa masuk ke dalam peran,” ujar Kiesha, Senin (7/4).
Turut hadir, Neneng Wulandari yang memerankan karakter Ola, menyampaikan bahwa kehadiran para pemain ke Gresik merupakan bagian dari rangkaian tour ke-10 mereka dalam mempromosikan film. “Kami sudah keliling ke beberapa kota, dan Gresik jadi salah satu kota yang kita tuju” ucapnya.
Di tengah antusiasme penonton, Raim Laode menekankan bahwa film ini bukan sekadar soal kisah cinta beda agama. “Esensi film ini bukan tentang perbedaan agama, tapi tentang bagaimana memperjuangkan cinta di tengah perbedaan itu sendiri,” katanya.
Film Komang menjadi refleksi sosial tentang bagaimana cinta bisa menjembatani perbedaan, dan bagaimana latar budaya tidak serta merta menjadi penghalang ketika dua orang saling mencintai. Kehadiran para pemain langsung di bioskop juga menambah kedekatan emosional antara penonton dan cerita yang disuguhkan di layar.
Film ini kini tayang di berbagai bioskop tanah air dan menyedot perhatian publik, terutama karena nilai-nilai keberagaman dan perjuangan personal yang diangkat dari kisah nyata.(*)