Pemdes di Banyuwangi Manfaatkan Lahan Kas Desa untuk Program Ketahanan Pangan

oleh -295 Dilihat
IMG 20250117 WA0022
Lokasi lahan kas desa yang digunakan sebagai penerapan program ketahanan pangan

KabarBaik.co – Pemerintah Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi mengoptimalkan tanah kas desa untuk penerapan program ketahanan pangan selaras dengan anjuran pemerintah pusat.

Di tanah seluas 6 hektar pemdes Kelir membangun peternakan serta kebun buah. Diharapkan dari hasil usaha tersebut dapat menyumbang pendapatan asli desa (PADes).

Kepala Desa Kelir, M. Indra Fajar Aulia mengatakan dua program ketahanan pangan yang berada didesanya berfokus pada pertanian dan peternakan. Program dikelola Bumdes (Badan Usaha Milik Desa), di dalam Bumdes sudah ada unit-unit yang mengelola. Selain berfokus pada hasil, pada program ini Pemdes juga memfokuskan pada Pariwisata.

“Dalam dua tiga tahun ke depan lahan ini kami harap bisa menjadi Agro Sembada petik buah yang akan menyumbang pendapatan asli desa (PADes),” kata pria yang karib disapa Fajar tersebut.

Fajar menyebut pada sektor peternakan, pemdes melakukan perkembangbiakan dan pembesaran kambing. Saat ini total ada 50 kambing yang dibesarkan. Selain itu juga ada budidaya ikan.

Sementara pada sektor pertanian, pemdes menanami aneka tanaman buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Mulai durian, alpukat, lengkeng hingga jambu. Total ada seribuan tanaman buah yang ditanam di lahan tersebut.

Untuk jenis durian yang ditanam, menurut Fajar, fokus pada dua jenis durian premium yang saat ini menjadi idola masyarakat. Yakni durian duri hitam, musang king dan ada sedikit durian jenis bawor. Sedangkan alpukatnya dari jenis miki dan jenis markus yang buahnya bisa mencapai 3 kg bahkan lebih.

Karena jenis tanaman tersebut memerlukan perawatan yang baik, menurutnya Bumdes sudah memiliki tim khusus untuk melakukan perawatan tanaman dan mengelola tanaman tersebut. Bumdes sudah menggandeng Dinas Pertaniuan untuk pendampingan.

“Dalam hal ini kita mendapatkan pendampingan dari BPP yang paham betul tentang tanaman seperti itu bisa baiknya bagaimana,” terangnya.
Untuk tanaman alpukat diperkirakan dalam satu tahun lagi bisa berbuah. Sedangkan durian diperkirakan maksimal 2 tahun lagi sudah produksi. Nantinya, kawasan tersebut akan dikonsep menjadi Agro Sembada yang tidak hanya menghasilkan produksi berbagai buah. Tetapi juga bisa menjadi destinasi wisata petik buah.

“Kalau tanamannya sudah produktif diharapkan akan memberikan sumbangsih pada PADes yang nantinya bisa dikembalikan lagi sesuai kebutuhan pemerintah desa untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya..(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Ikhwan
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.