KabarBaik.co – Wakil Bupati (Wabup) Nurul Azizah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Bojonegoro. Kunjungan tanpa pemberitahuan ini dilakukan sebagai tanggapan atas beredarnya informasi di media sosial (medsos) akan adanya keluhan ijazah yang ditahan pihak sekolahan.
Nurul Azizah mengaku datang langsung ke SMAN 4 Bojonegoro atas seizin Bupati Setyo Wahono. Ia hadir untuk mengecek informasi yang sebelumnya beredar di platform Instagram (IG). Dalam satu akun, narasinya mencatut SMAN 4 Bojonegoro telah menahan ijazah salah seorang pelajar yang telah lulus di sekolah tersebut.
“Ijazah SMA Ditahan, Susah Cari Kerja, Sudah DM Bupati, No Respond” dijadikan judul oleh akun IG bernama @brorondom. Postingan itu telah disukai sebanyak 4.639 pengguna dan mendapat 513 komentar.
Dalam sidak ini, Nurul Azizah diterima oleh Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulum, Siti Khoiriyah didampingi hubungan masyarakat (humas) SMAN 4 Bojonegoro, Istiadah.
“Sesuai informasi yang beredar di medsos hari ini atas seizin Pak Bupati saya diutus untuk cek ijazah yang tertahan di SMAN 4, kami cek apakah betul, dan ternyata ini ada 14 ijazah yang belum diambil oleh siswa yang lulus,” kata Nurul Azizah, Sabtu (12/4).
Dari keterangan pihak sekolahan, 14 ijazah tersebut memang belum diambil oleh pemiliknya, dan bukan di tahan pihak sekolahan. “Maka kami menghimbau kepada bapak/ibu guru dan kepala sekolah, bahwa hari ini juga siswa yang mau mengambil ijazah harus dipersilakan diserahkan tanpa ada embel-embel apapun,” tegas Nurul.
Terpisah, Kepala SMAN 4 Bojonegoro, Shofwan Hidayat melalui Waka Kurikulum, Siti Khoiriyah mengatakan, pelajar lulusan tahun 2024 lalu ada sebanyak 319 siswa. Ijazah tersebut sudah bisa diambil mulai Juli pada tahun itu.
Dari 319 lulusan pada 2024 itu, hanya 14 yang belum mengambil. Dia juga mengatakan sebelumnya pihak sekolahan sudah memberitahukan dengan berbagai cara, baik melalui wali kelas, melalui Whatsapp, juga sudah disampaikan informasikan secara umum.
“Jadi tidak benar ada penahanan ijazah sebagaimana informasi yang beredar di IG, kami sendiri tidak tahu kenapa ijazah mereka belum diambil,” ungkap Siti Khoiriyah.
Dari hasil penelusuran, ke 14 anak yang belum mengambil ijazah tersebut diketahui masih belum mengembalikan buku milik perpustakaan sekolah yang mereka pinjam. Sebagian lagi terkonfirmasi karena ada buku yang mereka pinjam hilang dan belum mendapatkan penggantinya.
“Sehingga mereka merasa karena administrasinya belum lengkap (memiliki tanggungan mengembalikan buku pinjaman) kemudian (sebagian dari) mereka mengaku belum mengambil ijazah,” tuturnya.
Selain itu, faktor lainnya karena mereka justru sudah bekerja dan berkegiatan lain tanpa menggunakan ijazah asli. Sebab, saat ijazah terbit, mereka yang lulus bisa mengambil fotokopi ijazah yang telah dilegalisir berbekal surat keterengan lulus. Faktor lainnya karena ada yang belum sempat mengambil.
Pasca sidak, pihaknya langsung bergerak cepat menghubungi lagi wali murid maupun lulusan agar datang ke SMAN 4 Bojonegoro mengambil ijazah diantara 14 lulusan 2024. Dari keseluruhan, ada dua ijazah kemudian diambil pada hari yang sama dengan sidak.
“Sehingga sekarang malah tinggal 12 ijazah belum diambil, jadi kami sama sekali tidak menahan ijazah, karena ijazah masih ada di sini karena dari yang bersangkutan sendiri belum mengambil,” pungkas Siti Khoiriyah. (*)