KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menargetkan insentif guru ngaji sebanyak 21 ribu akan cair pada bulan Oktober 2024 mendatang. Meski begitu, proses pencairan ini akan dilakukan secara bertahap.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Jember, Muhammad Balya Firjaun Barlaman, Jumat (20/9). Menurutnya, meski sempat tertunda karena adanya beberapa kendala, Pemkab Jember terus berkomitmen dan berupaya agar pencairan insentif itu segera bisa diselesaikan di tahun 2024 ini.
“Kami targetkan di bulan Oktober bisa selesai semua, tapi untuk pencairannya bertahap,” ujar Wabup yang akrab disapa Gus Firjaun saat dikonfirmasi di ruangannya.
Gus Firjaun menjelaskan, untuk jumlah total penerima insentif guru ngaji sendiri ada sekitar 21 ribu penerima.
“Jadi mekanismenya nanti ada pencairan beberapa tahapan. Pencairan pertama target kurang lebih 7 ribu penerima, pada minggu pertama bulan Oktober,” jelasnya.
Untuk nominal yang akan diterima, lanjut Gus Firjaun, setiap guru ngaji akan menerima sebesar Rp 1,5 juta.
“Memang tidak begitu besar di zaman seperti sekarang ini. Tapi paling tidak itu bisa membantu para guru ngaji yang telah secara ikhlas mengajarkan ilmu agama kepada generasi penerus bangsa,” ucap Gus Firjaun.
Ia menambahkan, untuk kendala tertundanya pencairan karena Pemkab Jember memutuskan adanya perubahan bank untuk pembayaran.
“Jadi sebelumnya BRI kami pindah ke Bank Jatim, itu agar nominal yang diterima oleh guru ngaji bisa utuh, tanpa ada potongan biaya administrasi,” pungkas Gus Firjaun.
Sekadar Informasi, Pemkab Jember telah menganggarkan miliaran rupiah untuk insentif guru ngaji pada APBD tahun 2024 melalui bagian Kesra. (*)






