Pemkab Pasuruan Genjot Produksi Susu Segar Pasca Kasus PMK dan LSD

oleh -331 Dilihat
WhatsApp Image 2024 07 06 at 10.30.17
Peternak sedang perah susu. (Foto: Zia Ulhaq)

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan mulai menggenjot produksi susu segar menyusul telah meredanya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun lumpy skin desease (LSD) di beberapa wilayah yang menjadi sentral penghasil susu segar.

Syaifi, Kabid Prasarana Sarana dan Usaha Peternakan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan mengatakan, pihaknya menaikkan target produksi sebesar 0,5 persen dari realisasi produksi susu pada tahun 2023 yang mencapai 97.082.722 liter.

Kenaikan target produksi yang hanya setengah persen saja dinilai sangat realistis. Sebab seluruh peternak baru saja melewati masa kritis dari serangan PMK dan LSD yang merebak sejak tahun 2022 lalu.

“Bisa dibilang sekarang masih masa pemulihan setelah kasus PMK dan LSD menyerang sapi-sapi, baik sapi potong maupun sapi perah. Jadi kami tidak muluk-muluk memasang target,” ucap Syaifi, Sabtu (6/7).

Untuk mencapai target, lanjut Syaifi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan melakukan berbagai macam cara. Di antaranya penambahan jumlah sapi baru, perbaikan pakan ternak, hingga treatment pada ternak tersebut.

Menurut Syaifi, para peternak sapi perah di Kabupaten Pasuruan sudah mulai membeli sapi-sapi baru. Selain itu, sapi-sapi yang awalnya terserang PMK maupun LSD, sekarang kondisinya sudah kembali sehat dan bisa menghasilkan susu meskipun belum maksimal.

“Biasanya sehari satu ekor bisa menghasilkan 10 liter, tapi karena masih pemulihan baru bisa 3-4 liter dan sekarang kita genjot sampai bisa 8 liter,” kata Syaifi.

Populasi sapi perah di Kabupaten Pasuruan pasca PMK dan LSD semakin menurun. Bahkan sampai berkurang 10 ribu ekor. Sekarang jumlah populasinya menjadi 90.096 ekor yang tersebar di beberapa wilayah, di antaranya Kecamatan Tutur, Purwodadi, Puspo, Rembang, Grati, Lekok dan sebagian di Nguling.

Oleh sebab itu, para peternak terus didorong untuk menjaga kesehatan ternak sapi. Mulai dari pakan, kondisi kendang, hingga faktor penting lainnya yang dapat menunjang produksi susu segar.

“Kalau tahun kemarin sudah ada bantuan pakan dengan nutrisi tinggi dari pemerintah pusat, kami usulkan 30 ribu ekor dan realisasinya dapat bantuan pakan untuk 11.292 sapi perah di Kabupaten Pasuruan,” tandas Syaifi. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Zia Ulhaq
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.