Pemkab Probolinggo Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja

oleh -152 Dilihat
IMG 20250713 WA0009 1

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menyelenggarakan kegiatan Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana bersama mitra kerja yang dilaksanakan di Kantor Bupati Probolinggo, Minggu (13/7). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis dalam memperkuat peran perempuan, keluarga, serta komunitas dalam pembangunan berkelanjutan dan percepatan penurunan stunting.

Acara ini dihadiri berbagai tokoh penting, seperti Wakil Bupati Prolinggo Fahmi Abdul Haq Zaini, Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga BKKBN Prof. Budi Setiyono, dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh. Ketiganya memberikan sambutan serta arahan yang memperkuat urgensi kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan keluarga berkualitas dan generasi emas Indonesia.

Wakil Bupati Probolinggo menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam kemajuan bangsa. “Perempuan adalah tiang agama dan negara. Jika perempuannya baik, insya Allah negara juga akan baik,” ujarnya. Dia juga menyoroti tantangan yang dihadapi Kabupaten Probolinggo, khususnya terkait masih tingginya angka stunting serta kematian ibu dan anak di wilayah tersebut.

“Kami sangat mengharapkan arahan dan dukungan untuk menurunkan angka stunting agar ke depan Kabupaten Probolinggo memiliki sumber daya manusia yang unggul, cerdas, dan mampu bersaing,” jelas Fahmi.

Prof. Budi menekankan bahwa pembangunan keluarga merupakan kunci untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dia menyatakan bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga menyangkut kualitas sumber daya manusia secara menyeluruh.

“Jika anak lahir dalam kondisi stunting, maka potensi fisik, kognitif, dan sosialnya akan terhambat. Oleh karena itu, perempuan harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum menikah dan memiliki anak,” ujar Prof. Budi.

Dia juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap penggunaan gawai pada anak-anak serta perlunya perhatian terhadap lansia. “Kita harus menjaga agar generasi muda tidak kecanduan gadget, dan kita juga perlu memperhatikan kesejahteraan lansia agar tidak menjadi beban keluarga dan negara,” tuturnya.

Sementara itu, Nihayatul menegaskan bahwa isu keluarga dan kependudukan tidak bisa hanya ditangani oleh satu instansi, tetapi menjadi tanggung jawab negara. Ia menyoroti pentingnya perempuan cerdas untuk melahirkan generasi yang berkualitas.

“Delapan puluh persen kecerdasan anak diturunkan dari ibu. Maka ibu yang pintar itu sangat penting. Jangan menikah terlalu muda, jangan hamil terlalu tua, jangan terlalu dekat jarak kelahirannya, dan jangan terlalu banyak anak,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi juga persoalan budaya dan pola pikir. Oleh karena itu, diperlukan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat dalam rangka membangun keluarga yang sehat dan mandiri. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Ziaul Haq
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.