Pemkab Sidoarjo Gandeng BBWS Brantas Revitalisasi Sungai untuk Kurangi Risiko Banjir

oleh -175 Dilihat
IMG 20250121 WA0027
Audiensi Pemkab Sidoarjo dengan BBWS Brantas di Pendopo Delta Wibawa.

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan keseriusannya dalam menangani permasalahan banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.

Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi, memastikan program normalisasi sungai akan tetap berjalan sebagai langkah strategis mengurangi risiko banjir. Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah kegiatan bersih-bersih sungai yang rutin digelar setiap Jumat.

Dalam audiensi dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Hendra Ahyadi, di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Subandi menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan program ini.

“Kegiatan gotong royong bersih-bersih juga tetap akan kami lakukan. Ini semua sebagai bagian dari langkah mitigasi banjir,” ujarnya.

Subandi menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung program pemerintah, khususnya terkait penertiban bangunan liar (bangli) yang berdiri di sepanjang aliran sungai. Menurutnya, bangunan liar menjadi salah satu penghambat utama akses alat berat yang diperlukan untuk normalisasi sungai. “Jika tidak segera ditangani, banjir akan semakin parah setiap tahunnya,” tambahnya.

Program revitalisasi sungai direncanakan mencakup wilayah dari Sepanjang hingga Tambaksawah. Penataan sungai yang lebih baik diharapkan dapat mengurangi risiko banjir secara bertahap. Subandi optimistis, dengan sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait, permasalahan banjir dapat diminimalisasi.

“Ini adalah tantangan besar, tetapi saya yakin, dengan sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait, kita bisa menurunkan risiko banjir,” ungkapnya.

Kepala BBWS Brantas, Hendra Ahyadi, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi 45 bangunan liar yang berdiri di sekitar aliran sungai. Penertiban bangunan ini menjadi prioritas untuk memastikan kelancaran proses normalisasi.

“Saat ini terdapat 45 bangunan liar yang telah teridentifikasi di sekitar aliran sungai,” katanya.

Selain penertiban bangunan liar, Hendra juga menyoroti pentingnya aksesibilitas untuk alat berat. Ia menjelaskan bahwa beberapa titik sungai sulit dijangkau akibat terhalang bangunan liar.

“Beberapa titik sungai bahkan susah untuk diturunkan alat berat karena aksesnya yang terhalang oleh bangunan. Ini menjadi masalah mendasar yang mengganggu revitalisasi sungai,” ungkapnya.

Dalam waktu dekat, BBWS Brantas akan memprioritaskan wilayah Pepelegi yang baru-baru ini terdampak banjir cukup parah. Rencana penurunan alat berat untuk mempercepat normalisasi akan segera dilakukan, meskipun kendala aksesibilitas masih menjadi perhatian utama.

Terkait rencana pembangunan embung sebagai solusi tambahan, Hendra menyebut bahwa kajian lebih lanjut masih diperlukan. Karakteristik geografis Sidoarjo yang didominasi tambak menjadi salah satu tantangan dalam implementasi program ini. Meski demikian, BBWS Brantas bersama Pemkab Sidoarjo terus berupaya mempercepat langkah-langkah mitigasi lainnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.