KabarBaik.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu telah menunjukkan prestasi dalam penanganan masalah stunting. Progres peningkatan penanganan ini terlihat sejak 2022 lalu hingga akhir 2024.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menyatakan, penanganan stunting di Kota Batu dilakukan dengan berbagai upaya. “Berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) oleh Kemenkes, angka stunting di Kota Batu pada 2022 tercatat 25,2 persen,” kata Aries saat konferensi pers di Balaikota Among Tani, Kota Batu, Kamis (2/1).
Menurut Aries, angka tersebut setiap tahun mengalami penurunan. Pada 2023, angka prevalensi stunting ditargetkan turun menjadi 14 persen dan berhasil direalisasikan hingga 12,44 persen. ”Pada 2024 angka stunting kembali ditekan menjadi 10,13 persen,” imbuh Aries yang saat jumpa pers didampingi para forkompinda.
Aries menjelaskan upaya yang dilakukan Pemkot Batu untuk menangani stunting. Di antaranya pendampingan ibu hamil, pendampingan balita, intervensi remaja dan calon pengantin, memaksimalkan fungsi posyandu, serta dukungan dari pemerintah desa di masing-masing tempat.
“Tentunya kami berharap penurunan angka stunting di tahun-tahun mendatang bisa lebih signifikan. Jadi, kami akan pantau terus terus kondisi masyarakat,” tandas Aries. (*)