KabarBaik.co – Sebanyak 19 desa di Kabupaten Bojonegoro akan menerima Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tahun ini. Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 2,116 miliar dan akan digunakan untuk mendukung tiga program strategis, yakni Jatim Puspa, Pemberdayaan BUM Desa, dan Desa Berdaya.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyampaikan bahwa pelaksanaan program BKK Desa harus berjalan selaras dengan upaya penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat yang telah digagas Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Ia menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara pemerintah provinsi dan daerah.
“Program ini akan bersinergi dengan berbagai inisiatif lokal, seperti GAYATRI (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri), program Domba Sejahtera, KOLEGA (Kolam Lele Keluarga), serta program E-Bakul untuk penguatan usaha lokal. Semoga sinergitas dan kolaborasi ini terus terjalin dan dapat dilaksanakan secara transparan dan akuntabel,” ujar Wahono, Kamis (10/7).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Bojonegoro, Machmudin menjelaskan, 19 desa penerima BKK tersebar di 16 kecamatan. Yakni, Kecamatan Ngraho, Tambakrejo, Ngasem, Balen, Kedungadem, Kepohbaru, Temayang, Baureno, Dander, Malo, Padangan, Purwosari, Sekar, Bojonegoro, Kapas, dan Kalitidu.
Rincian alokasi anggaran BKK Desa mencakup enam desa mendapatkan program Jatim Puspa dengan total anggaran Rp 702,87 juta. Delapan desa menerima program Pemberdayaan BUM Desa senilai Rp 800 juta. Lima desa memperoleh program Desa Berdaya sebesar Rp 500 juta, sementara itu, Biaya Operasional Penunjang (BOP) Kabupaten mendapat alokasi Rp 114 juta
“Nantinya desa penerima bantuan juga akan mendapatkan berbagai pelatihan keterampilan dan kewirausahaan sebagai upaya peningkatan kapasitas usaha dan pendapatan masyarakat di tahun mendatang,” jelas Machmudin. (*)