KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik bersama DPRD terus berupaya mengatasi banjir tahunan akibat luapan Sungai Kali Lamong.
Setelah sukses membangun kolam retensi di wilayah hilir Desa Tambakberas, Kecamatan Cerme, rencana pembangunan kolam retensi berikutnya akan dilakukan di Desa Cermen, Kecamatan Kedamean, dengan luas mencapai 10 hektare.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi, menyampaikan bahwa pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk pembebasan lahan di wilayah Cermen pada tahun ini.
“Tujuannya sama, untuk mengendalikan debit Kali Lamong,” jelas Cak Hamdi, sapaannya, Selasa (28/1).
Hamdi menambahkan, jika proses pembebasan lahan berjalan lancar, pembangunan kolam retensi diproyeksikan dimulai tahun depan.
“Tahun ini pembebasan lahan, tahun depan insyaallah sudah pembangunan. Kalau melihat kebutuhannya, memang perlu ditambah anggaran pengadaannya,” ujarnya.
Selain berfungsi sebagai pengendali banjir saat musim hujan, kolam retensi tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan petani sekitar pada musim kemarau.
“Jika musim hujan bisa dijadikan tangkapan air sehingga tidak langsung mengalir ke Kali Lamong. Kalau musim kemarau, diharapkan bisa untuk pemenuhan kebutuhan petani,” kata Hamdi.
Tak hanya di Kedamean, rencana pembangunan kolam retensi juga akan dilakukan di wilayah Balongpanggang.
Menurut Hamdi, program ini merupakan hasil perencanaan bersama DPRD dan Pemkab Gresik di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
“Mudah-mudahan ke depan kita bisa mengendalikan banjir di Kali Lamong. Alhamdulillah, hari ini sudah bisa kita lihat dan rasakan hasilnya,” tutupnya.
Pembangunan kolam retensi ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir sekaligus mendukung kebutuhan irigasi petani di wilayah sekitar Kali Lamong. (*)